REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Partai Golkar menginginkan adanya perubahan pucuk pimpinan di Kota Depok. Untuk itu, dalam perhelatan pilkada yang akan berlangsung pada 9 Desember 2020, Partai Golkar Depok akan memilih pemimpin baru yang akan membawa Kota Depok lebih baik atau sesuai dengan aspirasi partainya.
"Kota Depok harus berubah menjadi yang lebih baik lagi. Memilih pemimpin-pemimpin baru, tentu akan ada terobosan dan ide-ide baru," ujar Ketua DPC Partai Golkar Kota Depok, Farabi El Fouz, dalam acara Bincang Bersama Wartawan di Depok Media Center (DMC), Hotel Bumi Wiyata Depok, Kamis (13/8).
Dalam Pilkada 2020, Partai Golkar Kota Depok mengambil sikap mendukung salah satu bakal calon dari wajah baru. "Kami tidak akan membuat poros tengah, karena menilai akan menguntungkan salah satu calon yang didukung partai yang cukup solid dan sudah berkuasa selama 15 tahun," terang Farabi.
Farabi menyoroti Kota Depok yang harus punya perubahan terutama di bidang infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan yang dinilai tidak ada kemajuan. Di antaranya, membangun infrastruktur jalan yang masih kurang jalan penghubung antarwilayah.
"Lalu, memperbanyak jumlah sekolah dan madrasah di Kota Depok. Pasalnya, selain sebagai alternatif pendidikan tingkat SMP dan SMA juga mengakomodasi kepentingan banyak warga Muslim. Apalagi, jumlah sekolah negeri di Kota Depok masih minim," jelas Farabi.
Dalam bidang kesehatan, lanjut Farani, juga perlu menambah jumlah puskesmas di Kota Depok. Terlebih lagi, dalam memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal bagi masyarakat.
"Seharusnya puskesmas mempunyai peran penting mewujudkan Kota Sehat Depok. Selama ini lebih banyak kuratif, untuk preventif dan sosialisasi di masyarakat masih kurang. Kota Depok lho dekat dengan ibu kota negara, seharusnya bisa gratis berobat dengan hanya menunjukan KTP. Rumah sakit juga harus ditambah, idealnya ada empat rumah sakit umum daerah," tegas dokter spesialis anak ini.