REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Aisah Putri Budiarti menilai PDIP menunjukan kepercayaan tinggi sebagai dalam Pilkada 2020 ini. Dan tentunya menunjukan keinginan menang yang sangat tinggi.
"PDIP dapat dikatakan mengawal calon pilihannya sendiri dan tidak sekedar ikut-ikut mendorong calon partai lain yang sudah terbentuk. Dalam konteks ini, meskipun tentu saja banyak calon PDIP diusung bersama dengan partai lain, tetapi PDIP menjadi partai pengusung utama calon atau setidaknya yang paling awal mengusung calon," ungkap Putri, Kamis (13/8).
Selain itu, apa yang dilakukan partai berlambang banteng bermoncong putih itu, menunjukan cara kerja PDIP dalam Pilkada 2020. "Hal ini menunjukan PDIP sebagai partai yang berstrategi dalam Pilkada," jelas Putri.
Melihat hal tersebut, Putri mengatakan PDIP sangat siap untuk mengikuti Pilkada 2020. Selain itu, persiapan yang dilakukan PDIP menghadapi ajang pemilihan kepala daerah itu sangat rapi.
"Hal ini menunjukan kesiapan dan kerja partai terlihat lebih rapih dalam menjalankan proses rekrutmen dan seleksi secara internal," kata Putri.
Seperti diketahui, PDIP telah mengumumkan rekomendasi calon kepala daerah dalam tiga gelombang untuk Pilkada 2020. Totalnya ada 169 rekomendasi.
Putri menuturkan, kesiapan tersebut bukan saja saat partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu mengumumkan hasil dukungannya, tapi sudah dari beberapa bulan sebelumnya.
"Kelihatan dari beberapa bulan sebelumnya yang memperlihatkan kalau PDIP membuka pendaftaran bagi calon, pengurus partai di tingkat daerah menjalankan mekanisme seleksi internal, dan lainnya," kata Putri.
Menurut dia, dengan mengumumkan lebih awal, PDIP punya waktu yang lebih banyak untuk memetakan strategi pemenangan, pemetaan konstituen, menentukan metode kampanye, dan hal lainnya dengan tepat.
"Jika waktu ini dimanfaatkan untuk mematangkan strategi partai memenangkan para calon, maka PDIP berpeluang menjadi juara umum dalam pilkada besok," kata Putri.