REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali menerima audiensi dari Ketua Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Hayono Isman melalui virtual di Situation Room, Kemenpora, Jakarta, Rabu (12/8). Dalam audiensi tersebut, ada tujuh agenda yang dilaporkan.
Salah satunya adalah Munaslub FORMI dan Rakernas Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) 2020 yang akan di gelar pada bulan September mendatang. Munaslub FORMI yang dilaksanakan bersamaan dengan Rakernas KORMI 2020 dijadwalkan pada tanggal 23 September 2020.
"Ada 2 agenda Munaslub, pertama adalah perubahan nama dari FORMI menjadi (KORMI) dan ini menindaklanjuti amanat Munas FORMI V Tahun 2019 di Samarinda," kata Hayono dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/8).
Kedua, lanjut Hayono, adalah gagasan Indonesia Bugar 2020-2045. Gagasan ini dari berbagai aspirasi olahraga masyarakat khususnya yang terhimpun di FORMI. "Gagasan ini akan kita sepakati untuk menjadi gagasan FORMI Nasional sebagai aspirasi rakyat olahraga masyarakat yang rencananya akan kami sampaikan kepada Bapak Presiden," jelasnya.
Hayono melanjutkan, berikutnya adalah Rakernas KORMI. "Di Rakernas ini kami akan membahas berbagai hal kegiatan, terutama di tahun 2021. Selain itu, mengevaluasi kinerja FORMI Nasional, provinsi dan kabupaten/kota."
Menanggapi hal tersebut, Menpora RI mengatakan peran FORMI di dalam program prioritas Kemenpora sangat penting. Ia mengatakan dari tahun 2020 sampai 2024, semua kegiatan di Kemenpora dipandu oleh lima program prioritas.
"Prioritas, pertama, adalah tata kelola kelembagaan. Tata kelola kelembagaan ini menjadi arahan Bapak Presiden. Dan alhamdullilah kita mendapatkan penilaian WTP dari BPK," kata Menpora. "Perbaikan tata kelola ini bukan saja di internal Kemenpora tetapi kami harapkan juga perbaikan tata kelola ini dilakukan kepada mitra-mitra Kemenpora, termasuk FORMI. Karena kami meyakini dengan tata kelola yang baik, maka lainya akan mudah kita lakukan."
Selanjutnya, Menpora mengatakan posisi FORMI ada di program prioritas di nomor empat, yaitu pemassalan dan pemasyarakatan olahraga yang menimbulkan kegemaran untuk hidup lebih sehat dan bugar dikalangan masyarakat.
"Tanpa itu kita tidak mungkin mencapai program prioritas kelima yaitu, pembinaan usia dini dan peningkatan prestasi atlet yang terencana dan berkesinambungan," jelasnya. "Artinya, dalam situasi orang yang tidak sehat dan bugar maka tidak mungkin akan berprestasi di cabang olahraga prestasi. Disinilah peran FORMI, dan Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora sudah menyusun grand design tentang olahraga. Banyak pekerjaan yang masih menjadi tantangan kita untuk membugarkan dan menyehatkan masyarakat kita."
Sebagai contoh, lanjut Menpora, hasil yang dikeluarkan oleh Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga dalam grand design tentang olahraga yang salah satunya di ukur dari langkah kaki per hari setiap orangnya. Rata-rata minimal 7.000 langkah kaki per hari di negara lain, tapi masyarakat Indonesia hanya 3500 langkah kaki per hari.
"Bayangkan kita hanya setengahnya dibandingkan negara lain, bagaimana kita mau bugar kalau langkah kaki saja masih kurang. Dan kami sangat berharap peran FORMI dalam hal ini," tutup Menpora.