REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Warga Desa Bobong dan Wayo, Kabupaten Pulau Taliabu (Pultab), Maluku Utara (malut), dalam sepekan terakhir kesulitan mendapatkan air bersih. Warga desa kesulitan akses air karena terputusnya pipa induk milik PDAM setempat.
"Tentunya, dengan pipa air PDAM terputus, maka warga di dua desa induk Kabupaten Pultabkesulitan mendapatkan air bersih dan belum dibenahi," kata Direktur Utama PDAM Pulau Taliabu, Suandi Sabila, dihubungi dari Ternate, Kamis (6/8).
Dia menyampaikan permohonan maaf kepada warga Bobong dan Wayo, akibat kerusakan pipa induk sehingga menyebabkan warga di ibu kota Kabupaten Pultab kesulitan mendapatkan air bersih. "Kami memmohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Pipa air saat ini dalam perbaikan dan untuk menyambungkannyamembutuhkan waktu paling cepat tiga hari ," ujar Suandi.
Adapun spesifikasi kerusakan pipa PDAM, yakni transmisi lama yang mengalami pecah adalah pipa cast iron dan stel diameter 10x600 mm. Sedangkan debit produksi aliran air yang hilang selama pipa transmisi terputus sebanyak tiga batang pipa accessories.
"Proses untuk perbaikan pipa yang saat ini terputus kurang lebih sepekan," katanya.
Wakil Ketua DPRD Pultab, Muhammad Jainal Azhar, ketika dihubungi menyatakan, pihaknya memantau proses perbaikan pipa yang terputus di kali Ratahaya dengan berkordinasi pihak ketiga pemilik eskavator. Nantinya, alat tersebut bisa digunakan untuk mengangkat pipa induk penyaluran air bersih yang di hantam banjir hingga patah.
"Saya, akan memantau hingga pipa utama penyaluran air secepatnya di sambung kembali, agar warga bisa menikmati air bersih secepatnya," tandasnya.