Kamis 06 Aug 2020 16:32 WIB

Pemprov Babel Canangkan Gerakan Satu Rumah Satu Sarjana

Gerakan Babel Satu Rumah Satu Sarjana karena rendahnya keluarga yang memiliki sarjana

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) mencanangkan gerakan
Foto: istimewa
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) mencanangkan gerakan "Babel satu rumah satu sarjana".

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) mencanangkan gerakan "Babel satu rumah satu sarjana". Ini dilakukan guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah penghasil bijih timah nomor dua terbesar dunia itu.

“Minimal dalam satu rumah ada satu orang sarjana, jika bisa lebih tentu sangat luar biasa,” kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan saat rapat koordinasi dengan pimpinan perguruan tinggi di Pangkalpinang, Kamis (6/8).

Baca Juga

Ia mengatakan gerakan "Babel satu rumah satu sarjana" ini karena rendahnya keluarga yang memiliki seorang sarjana pada sebuah rumah. Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan, tanggung jawab bersama dan strategi untuk mewujudkan gerakan itu.

"Kita berharap gerakan ini dapat meningkatkan sumber daya manusia yang lebih baik seiring bertambahnya jumlah masyarakat yang menyandang titel sarjana," ujarnya.

Menurut dia, dengan adanya rapat koordinasi dengan pimpinan perguruan tinggi, dewan pendidikan dan pihak terkait lainnya telah dirumuskan beberapa pemberian beasiswa potensial seperti, pemerintah pusat, pemprov, pemkab/pemkot, orang tua asuh, instansi asuh, CSR/ beasiswa swasta/ baznas.

"Rumusan pemberian beasiswa ini untuk segera disiapkan mekanismenya. Mulai dari sosialisasi perguruan tinggi kepada sekolah, hingga selesai pendidikan sarjana bahkan hingga mendapatkan pekerjaan," katanya.

Ia menegaskan gerakan ini harus segera ditindaklanjuti, jika dibiarkan berlarut waktu tanpa ada langkah atau kebijakan, gerakan ini jadi biasa-biasa saja,” katanya.

Kepala Universitas Terbuka Provinsi Kepulauan Babel, Asmuner mengatakan gerakan satu rumah satu sarjana itu diharapkan berjalan dengan baik sesuai harapan pemerintah provinsi.

"Gambaran pelaksanaannya, data yang didapat dari MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) akan diolah dan diperlukan kesiapan mekanisme dalam pengolahan data, selain harus didasari minat dan bakat masing-masing anak juga tepat sasaran,” katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement