Selasa 04 Aug 2020 15:41 WIB

Bansos yang Kembali Tahap II Lebih Sedikit Dari Tahap I

Di penyaluran tahap II data penerima sudah mulai baik.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Bantuan sosial (bansos) provinsi Jawa Barat (Jabar) tahap II akan mulai disalurkan pada Kamis (9/7) ini. Pemprov Jabar, mulai melakukan persiapan pendistribusian di Gudang Bulog Jabar.
Foto: Republika/Arie
Bantuan sosial (bansos) provinsi Jawa Barat (Jabar) tahap II akan mulai disalurkan pada Kamis (9/7) ini. Pemprov Jabar, mulai melakukan persiapan pendistribusian di Gudang Bulog Jabar.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Penyaluran bantuan sosial (Bansos) Provinsi Jabar tahap II, sudah selesai 100 persen. Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, M Arifin Soedjayana, dari sisi presentase Bansos yang tersalur sudah 100 persen penyalurannya.

Bansos tahap II Provinsi Jabar sendiri, dialokasikan menurut SK Gubernur Jabar sebanyak 1.392.407 penerima. Total realisasi yang tersalurkan 1.385.264. Daya serapnya, 100 persen. Sedangkan yang retur atau gagal serah sebanyak 9.420.

"Nah yang retur sekitar 9 ribuan lebih. Kalau dihitung tapi presentasenya kecil. Kan sekitar 0,5 atau setengah persen. Lebih kecil bahkan jauh dari tahap I mah, returs 3,5 persen kan. Sekarang 0,5 jadi sangat jauh," ujar Arifin  Selasa (4/8).

Menurut Arifin, dari sisi penyaluran pun tak terlalu mundur dari target. Karena, penolakan dari masyarakatnya tak terlalu banyak. "Penolakan tak terlalu banyak walaupun masih ada. Karena, tetap aja pengaruhnya ada ke lamanya waktu penyaluran," katanya.

Arifin menjelaskan, penolakan masih terjadi karena adanya verifikasi data. Yakni, yang tadinya menerima setelah di evaluasi ternyata ganda, jadi tidak diberi lagi. Sehingga, pengurus setempat menolak untuk menyalurkan.

"Laporannya Kades masih ada yang menolak tapi sangat sedikit. Yang Rame iti hanya Kades di Subang dan Karawang. Tapi Karawang juga tak semua hanya beberapa Desa dan Kecamatan," katanya.

Akibat penolakan tersebut, kata dia, penyaluran di daerah tersebut menjadi mundur dari target. Awalnya, bisa selesai di 22  jadi 26. Namun, di tahap II ini, dari sisi komoditi aman. Semua barang bantuan, tak ada yan rusak."Di daerah yang menolak, molornya cuma 4 hari. Itu, ada di Subang, Karawang, Depok. Kemarin ada juga di Kota Tasik dan Cirebon. Di luar itu, relatif aman semuanya," katanya.

Arif mengaku, penyaluran Bansos tahap II ini minim masalah karena sudah tak ada telur sebagai salah satu item bantuan. Saat masih ada telur, memang menimbulkan cukup banyak masalah saat penyaluran. 

"Ya, telur salah satu yang mempengaruhi banyaknya masalah di tahap pertama," kata Arifin seraya mengatakan, tahap I pun banyak dinamikanya karena penyalurannya menjelang lebaran, puasa, dan pandemi Covid-19 di awal-awal.

Di penyaluran tahap II data penerima pun sudah mulai baik. Yakni melalui cleansing data hingga 23 tahap. "Jadi sangat clear datanya. Kita kan berusaha untuk itu," katanya.

Saat ditanya terkait penyaluran Bansos tahap III, Arifin mengatakan, pihaknya saat ini terus melakukan persiapan. Namun, keputusan ada di gubernur.

"Dan Pak gubernur masih konsultasi dengan dewan. Kalau masyarakat sendiri masih menunggu bantuan ini. Tapi kan secara kebijakan harus di komunikasikan dengan DPRD Jabar," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement