REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 100 orang kader generasi muda Muslim di Kota Sukabumi, Jawa Barat, dilatih untuk menjadi pelaku wirausaha yang produktif dan kreatif. Harapannya mereka akan memajukan ekonomi Sukabumi dengan karya terbaiknya.
Kegiatan tersebut diinisiasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi. MUI Kota Sukabumi menggelar pelatihan kewirausahaan dan permodalan kepada generasi muda dalam rangka diklat kader ulama Kota Sukabumi, Selasa (28/7).
''Kegiatan tersebut akan mencetak wirausaha muda yang produktif dan tetap memperhatikan kualitas ibadah kepada Allah SWT,'' ujar Ketua MUI Kota Sukabumi KH Aab Abdullah.
Pelatihan ini targetnya mencetak kader siap pakai dalam dunia usaha. Kalau SDM terlatih maka berdampak pada kesejahteraan warga.
Pada kegiatan ini, lanjut KH Aab, sebanyak 100 kader digembleng dengan ilmu kewirausahaan. Keberadaan mereka diharapkan mendorong Kota Sukabumi maju dan pemkot memberikan dukungannya.
''Islam memerintahkan kita untuk menjadi pelaku wirausaha,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi yang hadir dalam diklat tersebut.
Hal ini karena dalam Alquran disebutkan ketika telah melaksanakan ibadah, maka bersegeralah manusia mencari karunia Allah SWT dalam konteks ini bekerja. Intinya, berusaha atau bekerja diwajibkan karena menjadi Muslim produktif adalah perintah Allah SWT.
"Hal ini sesuai dengan tuntunan Islam yakni bekerjalah kalian seolah-olah kalian akan hidup selamanya di dunia dan beribadah seolah-olah akan meninggal esok hari," kata Fahmi.
Dalam artian keseimbangan dalam ajaran Islam antara menjadi saudagar atau wirausaha dengan tetap memperhatikan kualitas ibadah kepada Allah SWT. Ide besar dalam milad MUI ke 45 kali ini harus diapresiasi dengan menggelar pelatihan kader ulama yang mencetak kader ulama dan kader wirausaha yang jadi saudagar. Karena semangat Muslim produktif adalah ajaran Islam.
Terlebih dalam fase pemulihan ekonomi akibat dampak Covid-19. Sehingga pelatihan ini memberikan semangat kepada warga terdampak untuk bangkit kembali. "Selain itu memotivasi anak muda Sukabumi jadi wirausaha muda dan kami siap mempromosikan produk UKM,'' kata Fahmi.
Anggota Komisi II DPR Mohamad Muraz menuturkan, masalah sekarang yang dihadapi yakni belum tumbuhnya jiwa kewirausahaan. Sehingga pelatihan ini sangat penting untuk generasi muda. "Kini, tinggal keinginan kuat anak-anak muda untuk berbisnis," kata Muraz.
Ia berharap akan lahir kreativitas dan inovasi menghasilkan produk serta menciptakan lapangan kerja. Sehingga akan lahir generasi muda yang mandiri dan produktif.