Selasa 28 Jul 2020 04:01 WIB

Pemkab Sikka Terapkan Belajar dari Rumah Lewat Radio

Belajar jarak jauh lewat radio merupakan alternatif di tengah keterbatasan internet

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Belajar jarak jauh lewat radio merupakan alternatif di tengah keterbatasan internet. Ilustrasi.
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Belajar jarak jauh lewat radio merupakan alternatif di tengah keterbatasan internet. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG - Pemerintah Kabupaten Sikka, NTT memberlakukan sistem pembelajaran dari rumah menggunakan radio. Sistem ini diterapkan bagi seluruh anak sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) saat pandemi Covid-19 di tengah keterbatasan jaringan internet.

"Kami sudah memulai ini sejak lagi puncak-puncaknya Covid-19 karena memang wilayah Kabupaten Sikka ini tidak semuanya memiliki jaringan internet," kata Kadis Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Sikka, Mayela da Cunha, kepada Antara saat dihubungi dari Kupang, Senin.

Baca Juga

Menurut dia, belajar dari rumah melalui siaran radio ini sebagai salah satu bentuk pembelajaran alternatif. Dengan demikian anak-anak yang berada di rumah tidak jenuh dan bisa mengikuti semua proses mata pelajaran yang sudah disiapkan.

"Kami ambil beberapa guru baik SD dan SMP yang berkompeten dan memiliki potensi yang bagus untuk membawakan materi belajar melalui radio sehingga saat penjelasan melalui radio anak-anak juga bisa langsung mengerti," ujar dia.

Frekuensi radio yang digunakan adalah frekuensi radio Suara Sikka milik Pemkab Sikka dan sudah ditentukan jadwalnya yang diberikan guru kepada orang tua wali murid. Hal ini bertujuan agar anak-anak tetap terpantau proses belajarnya dan tidak tertinggal pelajaran walaupun hanya melalui radio. Orang tua kata dia diharapkan tetap mengawasi anak-anaknya sehingga pada saat jam sekolah anak tak ke mana-mana atau disuruh mengerjakan yang lain.

"Kami sudah imbau kepada anak-anak dan orang tuanya agar tak menganggap belajar dari rumah itu adalah liburan. Sebab nanti akan ada laporan dari hasil belajar itu," jelas Mayela.

Bagi daerah yang tak terjangkau oleh frekuensi radio serta jaringan internet maka materi pembelajaran radio difoto kopi oleh guru dan diberikan ke siswa secara langsung. Namun ada juga ada juga materi yang direkam dan disampaikan ke siswa.

Menurut Mayela sejauh ini belajar lewat radio cukup efektif karena berdasarkan pantauannya anak-anak dapat memahami materi belajar. "Nanti kita juga melalui Dinas Kominfo akan menambah repeater (penguat sinyal) agar semua daerah yang belum terjangkau oleh frekuensi radio bisa mendapatkan," tambah dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement