Sabtu 25 Jul 2020 14:11 WIB

Nasdem Usulkan Presiden Persebaya Jadi Cawawali Surabaya

Yang dirasa bisa meningkatkan elektabilitas bagi MA adalah Azrul Ananda.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Azrul Ananda
Foto: Dok DBL
Azrul Ananda

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- DPD Partai Nasdem Kota Surabaya mengusulkan Presiden Persebaya Azrul Ananda menjadi Bakal Calon Wakil Wali Kota Surabaya mendampingi Mahfud Arifin (MA) pada Pilkada serentak 2020. Ketua DPD Partai Nasdem Kota Surabaya, Robert Simangunsong mengatakan, nama tersebut akan diusulkan kepada MA dan tim, untuk selanjutnya mantan Kapolda Jatim tersebut yang akan memutuskan.

"Sesuai dengan surat dari tim pemenangan MA yang dikirimkan ke kita 23 Juli 2020, bahwa seluruh partai harus menyerahkan nama bakal calon wakil wali kota. Kami dari Nasdem baik pusat sampai daerah memberikan rekomendasi saudara Azrul Ananda," ujar Robert di Surabaya, Sabtu (25/7).

Robert mengaku, rekomendasi yang diberikan kepada Azrul tersebut telah melalui proses penjaringan yang ketat. Dimana sebelumnya banyak nama yang muncul, baik itu dari kader internal partai maupun dari tokoh masyarakat. Namun, yang dirasa bisa meningkatkan elektabilitas bagi MA adalah Azrul Ananda.

"Bukan kader Nasdem karena kader Nasdem gak ada yang populer," ujar Robert.

Robert meyakini, Azrul Ananda bisa mendorong pasangan bakal calon yang diusungnya bisa menggaet suara kalangan milenial. Dimana saat ini Azrul masih berusia 43 tahun, yang menurutnya bisa mewakili kaula muda. Apalagi, persentase pemilih muda di Kota Surabaya terbilang tinggi, yakni mencapai 53 persen.

"Kita melihat saat ini Pak Azrul ini umurnya masih 43 tahun dan saat ini pemilih yang umurnya di bawah 40 tahun kurang lebih 53 persen. Kalau kita lihat Azrul di dunia usaha dan olahraga semuanya pada berhasil," ujar Robert.

Robert mengaku, sebelum mebjatuhkan rekomendasi kepada Azrul, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan yang bersangkutan. Meskipun sebelumnya Azrul menyatakan tidak akan ikut dalam kontestasi politik. Robert menyatakan, dunia politik sangatlah cair. Sehingga, meskioun sebelumnya Azrul menyatakan tidak akan ikut kontestasi politik, namun masih bisa berubah.

"Sudah ada komunikasi langsung ataupun tidak langsung (dengan Azrul) dan saya dengar sendiri ada komunikasi juga dengan tim pemenangan," kata Robert.

Robert mengatakan, selain Nasdem, nantinya masing-masing partai koalisi akan mengajukan satu nama untuk mendampingi MA pada Pilwali Surabaya. Keputusan akhirnya, kata dia, tetap ada pada MA. Setidaknya ada delapan partai yang berkoalisi mengusung MA. Yakni Nasdem, Golkar, PPP, PKB, Gerindra, PKS, PAN, dan Demokrat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement