Sabtu 25 Jul 2020 01:50 WIB

Layanan Anjungan Dukcapil Mandiri Jatim Diperluas

Proses pelayanan ducakpil di Jatim diharapkan bisa lebih cepat.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Akta kelahiran/ilustrasi
Foto: birth-certificate.biz
Akta kelahiran/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan 20 unit Mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) kepada 20 kabupaten/ kota yang ada di wilayah setempat. Mesin ADM merupakan alat mencetak dokumen kependudukan secara mandiri seperti KTP elektronik, akta kelahiran, kartu keluarga, kartu identitas anak (KIA), dan akta kematian.

Daerah yang menerima bantuan mesin tersebut adalah Pamekasan, Kabupaten Malang, Kota Kediri, Bojonegoro, Tulungagung, Sumenep, Lumajang, Bondowoso, Banyuwangi, Pacitan, Situbondo, Probolinggo, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Kabupaten Madiun, Magetan, Ngawi, Tuban, dan Bangkalan.

Baca Juga

"Dengan mesin ini kerja birokrasi bisa lebih efektif dan efisien. Proses pembuatan dokumen bisa lebih cepat, tanpa antre, tanpa prosedur berbelit-belit dan makan waktu," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (24/7).

Khofifah mengatakan, cara kerja mesin ADM sangat efektif, terutama di masa pandemi Covid-19. Dimana ADM dapat mengurangi interaksi antara petugas dan masyarakat dan mencegah adanya penumpukan masyarakat. Sehingga menghindari kontak fisik yang dapan menimbulkan penularan Covid-19.

Khofifah mengatakan, Jawa Timur merupakan provinsi pertama yang mengimplementasikan layanan ADM, tepatnya mulai 31 Januari 2020. Ia berharap hadirnya mesin ADM ini semakin mempercepat dan  memudahkan masyarakat dalam mengurus dokumen kependudukan.

Menurut Khofifah, keberadaan mesin ADM ini tidak hanya memotong jalur birokrasi, namun juga turut menghemat keuangan negara. Sebab, tidak perlu membeli kertas berhologram yang biasa digunakan untuk mencetak dokumen kependudukan.

"Masyarakat diuntungkan, pemerintah juga diuntungkan. Yang penting kedepan tidak ada lagi yang mengeluh tidak punya KTP karena belum jadi," ujarnya.

Tak hanya sebagai pemenuhan hak masyarakat, lanjut dia, keberadaan mesin ADM ini diharapkan dapat memperkuat koneksitas satu data. Apabila semua data sudah terkoneksi, maka bisa menjadi referensi intervensi atau pengambilan kebijakan di beberapa sektor, seperti pembagian Bansos, kebutuhan UKM, pencari kerja bahkan update data bagi warga Jatim yang ada di luar negeri.

"Dengan begitu kebijakan dapat lebih tepat sasaran sehingga bisa dirasakan betul kemanfaatannya," kata Khofifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement