Rabu 22 Jul 2020 22:19 WIB

Klarifikasi Tanoto Soal Dana dari Program Kemendikbud

Tanoto mengaku memilih untuk menjalankan program dari dana sendiri.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim.
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Communications Director Tanoto Foundation, Haviez Gautama menanggapi kabar Tanoto menjadi salah satu anggota dalam Program Organisasi Penggerak milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Haviez mengatakan, meskipun pihaknya salah satu anggota program ini, namun tidak mendapatkan dana pemerintah.

"Melalui program Pintar Penggerak, didesain tidak menggunakan dana pemerintah, namun sepenuhnya dibiayai dana sendiri dengan nilai investasi dari Rp 50 miliar untuk periode dua tahun (2020-2022)," kata Haviez, dalam keterangannya, Rabu (22/7).

Baca Juga

Di dalam program ini, tiap organisasi dipersilakan memilih sumber pendanaan untuk menjalankan program. Organisasi bisa memilih sumber dana mandiri atau sumber dana dari pemerintah. Haviez menjelaskan, pihak Tanoto memilih pendanaan secara mandiri.

Ia menjelaskan, Kemendikbud melakukan seleksi terhadap 324 proposal dari 260 organisasi masyarakat. Setelah melalui proses evaluasi, terpilih 183 proposal dari 156 organisasi masyarakat.

Melalui program Pintar Penggerak, Tanoto Foundation akan bekerja untuk mengembangkan kapasitas tenaga pengajar di 260 Sekolah Penggerak (160 SD dan 100 SMP) rintisan di empat kabupaten, yakni Kampar, Muoro Jambi, Tegal, dan Kutai Barat.

Lebih lanjut, Haviez menjelaskan Tanoto Foundation bukan program CSR dari suatu grup bisnis. Namun, merupakan inisiatif independen untuk mendukung pemerintah meningkatkan prestasi siswa Indonesia.

Tanoto Foundation menjadi salah satu organisasi yang dipilih Kemendikbud menjadi pelaksana program organisasi penggerak. Di dalam program ini, Kemendikbud mengundang seluruh organisasi masyarakat di Indonesia untuk berkompetisi membangun sekolah penggerak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement