Rabu 22 Jul 2020 22:06 WIB

Menteri: Keluarga Lembaga Pertama-Utama Perlindungan Anak

Anak adalah generasi yang harus dilindungi agar dapat tumbuh dan berkembang.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarga harus menjadi lembaga yang pertama dan utama dalam pelindungan anak. Hal ini agar anak menjadi generasi penerus bangsa yang tidak hanya pandai, tetapi juga cerdas, mandiri, kreatif, berkarakter, sehat mental, dan spiritual.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga mengatakan peringatan Hari Anak Nasional 2020 mengambil tema "Anak Terlindungi, Indonesia Maju". Tema itu bermakna kepedulian seluruh bangsa dalam pelindungan anak agar anak-anak Indonesia bisa tumbuh dan berkembang secara maksimal.

Baca Juga

Selain untuk memperkuat keluarga dalam pengasuhan anak, kata dia, peringatan Hari Anak Nasional juga bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa anak adalah generasi penerus bangsa yang harus dilindungi agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. "Anak-anak harus memiliki bekal keimanan, kepribadian, kecerdasan, keterampilan, jiwa dan semangat kebangsaan, serta kesehatan jasmani dan rohani agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik," kata Bintang dalam jumpa pers virtual peringatan Hari Anak Nasional 2020 yang diikuti di Jakarta, Rabu (22/7).

Bintang mengatakan penguatan peran keluarga dalam pengasuhan anak sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. 

Menurut Profil Anak Indonesia Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, saat ini terdapat 79,5 juta anak di Indonesia. Itu berarti anak-anak memiliki persentase 30 persen dalam komposisi penduduk Indonesia.

Sementara itu, berdasarkan Survei Penduduk Antarsensus 2015, jumlah keluarga di Indonesia mencapai 81,2 juta keluarga. "Peringatan Hari Anak Nasional juga untuk mendorong pencapaian Indonesia Layak Anak 2030. Sangat penting untuk menurunkan angka kekerasan pada anak," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement