Selasa 21 Jul 2020 21:06 WIB

BLT Dana Desa Tahap II Berkurang Jadi Rp 300 Ribu

Sebanyak 98 persen Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa tahap I sudah cair

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Warga menerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD), (ilustrasi).
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Warga menerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD), (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian  Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mengkonfirmasi nominal bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa tahap II menjadi Rp 300 ribu per bulan untuk setiap keluarga penerima manfaat (KPM). Jumlah yang diterima ini berkurang dibandingkan nominal besaran BLT Dana Desa tahap I sebesar Rp 600 ribu per bulan untuk setiap KPM.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar menjelaskan, penyaluran BLT Dana Desa selama enam bulan dibagi menjadi dua model atau gelombang. "Model pertama adalah tiga bulan pertama yang dimulai dari April 2020 dengan nilai BLT Rp 600 ribu per bulan untuk setiap KPM dan dimulai dari April. Kemudian bulan ini sudah masuk gelombang kedua selama tiga bulan, setiap bulannya diberikan Rp 300 ribu per KPM," ujarnya saat konferensi pers virtual update BLT Dana Desa, Selasa (21/7).

Baca Juga

Sementara itu, Kementerian  Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mencatat sebanyak 98 persen Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa tahap I periode April 2020 hingga Juni 2020 telah dicairkan. Mayoritas yang menerima BLT ini adalah keluarga penerima manfaat (KPM)  yang belum mendapatkan jaring pengaman sosial (JPS) lainnya seperti program keluarga harapan (PKH).

"Sebenarnya bukan data baru, ini data lama yang kami olah terus-menerus tetapi kami belum berani memunculkannya karena persentase penerima BLT masih belum maksimal. Saat ini total 73.178 desa atau 98 persen dari 74.877 desa yang sudah mencairkan BLT," ujarnya.

Ia menambahkan, total Dana Desa yang digunakan untuk BLT Dana Desa sebesar Rp 4.696.852.200.000. Meski hampir semua BLT Dana Desa cair, ia menambahkan, pencairannya tidak akan mencapai 100 persen karena ternyata ada desa-desa yang tidak menggunakan dana desa untuk BLT.

Ia menyebutkan, ada beberapa penyebabnya diantaranya setelah dilakukan pendataan, ternyata masyarakatnya tidak memenuhi kualifikasi menerima dan semua masyarakatnya sejahtera. Selain itu, ia menyebutkan seringkali penduduk yang kaya membantu warga yang miskin sehingga tidak membutuhkan BLT dan fenomena ini terjadi di Malang, Jawa Timur. Dia melanjutkan, masih ada 52 desa yang diblokir oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sehingga tidak bisa menerima dana desa  karena masih perlu dilakukan verifikasi ulang, contohnya di Konawe, Sulawesi Tenggara.

"Ini sedikit lagi selesai verifikasinya. Tetapi tidak mungkin bisa mencapai 100 persen," katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) BLT Dana Desa 7.828.087 yang meliputi 2.426.707 KPM adalah perempuan kepala keluarga (Pekka) dan 285.423 KPM anggotanya menderita penyakit kronis dan menahun. Ia mengungkap BLT Dana Desa yang diterima KPM laki-laki yang berusia diatas 45 tahun sebanyak 2.856.975, sementara 2.544.405 KPM laki-laki berusia 15 hingga 44 tahun.

Sedangkan KPM yang merupakan Pekka yaitu 1.721.331 berumur diatas 45 tahun dan 705.376 KPM Pekka berusia 15 hingga 44 tahun.  Ia menambahkan, 24 persen KPM BLT Dana Desa adalah lanjut usia berumur 65 tahun ke atas bahkan mencapai 34 persen dari Pekka.

"Jadi 58 persen BLT Dana Desa terutama membantu Pekka yang sudah berumur tua. Bahkan pada Pekka mencapai 71 persen," ujarnya.

Lebih lanjut ia mengungkap 88 persen KPM BLT Dana Desa adalah para keluarga petani di desa, 42 persen Pekka KPM BLT Dana Desa bekerja sebagai buruh tani atau sebanyak1.029.411 Pekka, dan 23.469 KPM adalah keluarga guru agama di desa. Fakta lainnya, dia melanjutkan, 81 persen KPM BLT Dana Desa adalah keluarga miskin yang baru kali ini mendapatkan bantuan pemerintah. Kemudian, dia melanjutkan, 15 persen KPM BLT Dana Desa terdampak pandemi virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) yaitu kehilangan pekerjaan.

Hingga saat ini, ia menyebutkan, daerah yang sudah 100 persen menyalurkan BLT Dana Desa sebanyak 400 kabupaten. Kemudian, dia melanjutkan, 16 kabupaten masih dalam proses menyalurkan BPT Dana Desa sebanyak 90 persen. Sementara itu 14 kabupaten diakuinya baru menyalurkan BLT Dana Desa sebanyak 50 hingga 89 persen. Bahkan, empat kabupaten baru 0 hingga 49 persen menyalurkan BLT Dana Desa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement