REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) melalui Biro Urusan Internasional (KUI) kembali menggelar acara diskusi daring 'KUI Talk #5' bertajuk 'Pengenalan Bahasa dan Seni Budaya Indonesia Melalui Diplomasi dan Pengajaran BIPA di Eropa Timur'. Acara diskusi menghadirkan dosen UMP yang menjadi pengajar BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) di Bulgaria Pratik Hari Yuwono, Duta Besar RI untuk Rusia Mohamad Wahid Supriyadi, dan alumni penerima beasiswa Dharmasiswa RI Alexandra 'Ambarwati' Dabkova.
Kepala Biro Urusan Internasional UMP Condro Nur Alim PhD, menjelaskan acara diskusi ini dimaksudkan untuk memperkenalkan UMP ke wilayah Eropa Timur. ''Saat ini kita sudah memiliki kerjasama dengan Universitas di Eropa Timur, seperti perguruan tinggi di Rusia,'' katanya, Selasa (21/7).
Dia berharap, acara diskusi ini bisa menjadi langkah awal untuk mempromosikan UMP dan menarik minat mahasiswa di Kawasan Eropa Timur dan Rusia untuk belajar lebih mendalam mengenai Indonesia. Khususnya melalui program BIPA yang ada di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kerjasama Dr Jebul Suroso, berharap peserta diskusi dari Indonesia bisa merasa bangga, karena bahasa Indonesia semakin dikenal di dunia. ''UMP juga sudah memiliki program BIPA. Pembelajaran BIPA di UMP ini tidak semata-mata mengajarkan tentang Bahasa Indonesia. Tapi juga diselipkan juga pengetahuan tentang budaya Indonesia,'' jelasnya.
Jebul menyatakan, untuk program BIPA, UMP memiliki sekitar 18 pengajar yang telah mengikuti berbagai pelatihan BIPA di berbagai tingkatan. Program BIPA UMP juga telah menerima mahasiswa asing yang belajar Bahasa Indonesia, antara lain dari Hungaria, Turki, Bulgaria, Perancis, Belanda dan berbagai negara lain.