Kamis 16 Jul 2020 14:15 WIB

Stok Darah di PMI Karawang Hanya Tinggal 100 Kantong

PMI di pusat maupun daerah kekurangan stok darah selama pandemi Covid-19

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Esthi Maharani
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menunjukkan kantong darah yang siap didistribusikan
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menunjukkan kantong darah yang siap didistribusikan

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG — Palang Merah Indonesia (PMI) Karawang kekurangan stok kebutuhan labu darah. Sebab, di tengah pandemi covid-19 ini, mengalami kekurangan pasokan donor darah yang biasanya mencapai ribuan labu setiap bulannya.

Humas PMI Karawang, Ade lwan Darmawan mengatakan hampir di seluruh PMI baik pusat dan daerah kekurangan stok darah selama Pandemi Covid-19. Kebutuhan PMI setiap bulan sekitar 2.500 labu darah dengan itu pihaknya harus menyediakan sekitar 3000 pendonor. Namun kini ketersediaan labu darah sangat minim

"Hingga saat ini, stok darah di kas PMI Karawang hanya tersisa 100 labu dan kebutuhan setiap bulan 2500 labu. Memang selama pandemi covid-19 terjadi, stok darah PMI baik di Karawang maupun pusat sangat kekurangan," kata Ade dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (16/7).

Menurut Ade, selama pandemi hampir semua RS mengalami kekurangan kebutuhan stok darah. Pihaknya juga keterbatasan stok darah untuk disalurkan ke rumah sakit terutama selama masa Pandemi ini. Ia mengatakan, beberapa instansi dan perusahaan mulai bergeliat mengadakan donor darah kembali. Namun memang stok yang ada belum memenuhi kebutuhan secara signifikan.

“Mengatasi hal itu, selama pandemi kami menyarankan pasien yang butuh darah harus membawa donor pendamping baik dari keluarga, tetangga, atau teman," tuturnya.

Ia mengatakan proses donor darah selama Pandemi Covid-19 tetap aman. Pihaknya melaksanakan sesuai dengan protokol pencegahan covid 19 selama proses donor darah. Oleh karenanya diharapkan masyarakat kembali giat mendonorkan darahnya lagi.

Ia meminta masyarakat untuk bersama-sama membasmi DBD dan terus melawan Covid-19. Selain mengikuti anjuran pemerintah, menjaga kesehatan harus dilakukan dengan perilaku hidup bersih dan sehat.

"Mari Iindungi diri kita, lindungi keluarga, mulai dari rumah untuk melawan Covid-19 dan mencegah DBD. Tetap sehat, tetap semangat,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement