Ahad 12 Jul 2020 06:41 WIB

 Panglima: Perangi Covid dengan Intervensi Berbasis Lokal

Salah satu cara intervensi berbasis lokal adalah dengan Program Duta Covid-19.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus Yulianto
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (tengah depan), Kapolri Jenderal Pol Idham Azis (kanan depan) dan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah (kiri depan) memberikan sambutan pada Gerakan Bakti Sosial TNI-Polri di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (10/7). Bakti sosial TNI-Polri bersama Yayasan Buddha Tzu Chi tersebut membagikan 10 ribu paket sembako kepada warga kurang mampu dan tenaga medis yang terlibat langsung dalam penanganan pasien COVID-19 di sejumlah rumah sakit di Kota Makassar.
Foto: ANTARA/ARNAS PADDA
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (tengah depan), Kapolri Jenderal Pol Idham Azis (kanan depan) dan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah (kiri depan) memberikan sambutan pada Gerakan Bakti Sosial TNI-Polri di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (10/7). Bakti sosial TNI-Polri bersama Yayasan Buddha Tzu Chi tersebut membagikan 10 ribu paket sembako kepada warga kurang mampu dan tenaga medis yang terlibat langsung dalam penanganan pasien COVID-19 di sejumlah rumah sakit di Kota Makassar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, mengatakan, untuk memerangi pandemi Covid-19 strategi intervensi berbasis lokal perlu dilakukan. Salah satu contohnya adalah program rekreasi duta Covid-19 yang dilakukan di Sulawesi Selatan.

"Sesuai dengan keinginan Presiden RI Joko Widodo bahwa dalam rangka memerangi pandemi Covid-19, kita harus melaksanakan strategi intervensi berbasis lokal seperti yang telah dilaksanakan Provinsi Sulawesi Selatan," ungkap Hadi dalam keterangan pers yang Republika.co.id, terima, Ahad (12/7).

Hal tersebut Hadi sampaikan saat melakukan rapat dengan  Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Sulawesi Selatan di Gedung Manunggal Pemprov Sulawesi Selatan, Jumat (10/7) lalu. Panglima TNI mengatakan, strategi yang dilaksanakan oleh Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Sulawesi Selatan adalah dengan Program Rekreasi Duta Covid-19.

Program tersebut menyatukan masyarakat yang terpapar, orang tanpa gejala (OTG) dan orang dalam pemantauan (ODP) di suatu hotel dengan suasana suka cita. Itu dilaksanakan agar daya tahan tubuh mereka bisa naik. Setelah mereka dinyatakan sembuh, mereka juga bisa berbagi pengalaman kepada masyarakat lainnya.

Hingga kini, vaksin Covid-19 belum ditemukan. Selain itu, sesuai dengan informasi dari WHO yang telah melakukan beberapa penelitian, penularan Covid-19 sekarang bisa melalui udara atau. "Karena itu, kita harus menyiapkan langkah-langkah preventif untuk menghadapi segala kemungkinan yang baru terkait dengan pandemi Covid-19 ini,” ujar dia.

Hadi menjelaskan, sudah banyak warga terpapar corona yang sembuh melalui inovasi Program Duta Covid-19. Program Duta Covid-19 itu, kata dia, kan digunakan untuk memberikan edukasi maupun sosialisasi kepada seluruh masyarakat, sehingga masyarakat  sadar akan disiplin protokol kesehatan.

“Sampai saat ini, Covid-19 masih belum ada obatnya. Namun kita mau tidak mau harus berdampingan dengan Covid-19. Untuk itu, caranya harus selalu menggunakan masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement