Sabtu 11 Jul 2020 00:49 WIB

Airlangga: Sebelum Ada Vaksin, Covid Masih Mengancam

Masyarakat diminta disiplin menerapkan protokol kesehatan selama era normal baru.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat webinar nasional  nasional
Foto: Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat webinar nasional nasional "Strategi Pemerintah Hadapi Ancaman Gelombang Kedua Corona", Jumat (10/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengingatkan masyarakat tetap waspada terhadap penularan virus Covid-19. Meskipun, pemerintah sudah menerapkan era kenormalan baru, tetapi ancaman penyebaran virus ini tetap ada sampai vaksin benar-benar ditemukan.

Menurut Airlangga, kunci dari penyelesaian masalah Covid-19 adalah penemuan vaksinnya. Ia mengaku, pemerintah memprioritaskan beberapa upaya untuk menemukan vaksin. Salah satunya melakukan upaya kerja sama secara global antara BUMN dengan swasta, serta dengan berbagai negara.

“Kemarin dalam pembicaraan di KTT (konferensi tingkat tinggi) ASEAN sudah beberapa kepala negara juga menyatakan bahwa vaksin ini adalah public goods, yang tentunya harus di-share dengan beberapa negara lain,” kata Airlangga, dalam keterangan kepada Republika.co.id, Jumat (10/7).

Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, Indonesia sudah menyertakan beberapa perusahaan seperti Kalbe farma bekerja sama dengan salah satu institusi di Korea. Saat ini, mereka sudah masuk fase percobaan klinis kedua di Korea. Pada September nanti diharapkan masuk percobaan klinis di Indonesia.

“Diharapkan clinical trail ini sudah selesai pada 2021. Setelah selesai, maka akan dipersiapkan produksi di Indonesia,” kata Airlangga. Selain itu, Bio Farma juga memiliki dua proyek dengan Sinovac Biotek (Cina) dan Bill Gates CEPI. Menurut Airlangga, sebelum antivirus atau vaksin ditemukan, maka masyarakat harus bersiap dengan new normal dan tetap waspada dengan Covid-19.

Ia menegaskan, penerapan normal baru harus dilakukan secara disiplin. Yakni, dengan ketegasan petugas di lapangan agar masyarakat tertib menerapkan era normal baru untuk mencegah penyebaran Covid-19. “Masyarakat yang disiplin bisa memberikan peringatan kepada masyarakat yang tidak disiplin. Sehingga mereka yang tidak disiplin itu mendapatkan peringatan-peringatan sosial,” ujar Airlangga.

Berdasarkan data terkini penyebaran Covid-19, kata Airlangga, ada 11 juta orang di dunia dinyatakan positif Covid-19. Di Indonesia sendiri, sudah ada sekitar 70 ribu kasus dengan lonjakan kasus yang mengkhawatirkan. Sebab, belum ada tren penurunan kasus positif Covid di Indonesia hingga akhir pekan ini. “Secara pekanan trennya itu belum menurun, bahkan recovery nasional masih di angka 50,34 persen,” ujar Airlangga.

Menurutnya, penambahan kasus positif ini sejalan dengan jumlah tes PCR yang juga meningkat sejak Juli menjadi 12 ribu tes. Jumlah ini sudah melebihi target yang diminta Presiden Joko Widodo dengan angka 10 ribu tes PCR untuk mendeteksi penyebaran Covid-19. Artinya, kata Airlanga, masyarakat harus tetap konsisten dan disiplin untuk menerapkan era normal baru untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement