Jumat 03 Jul 2020 17:25 WIB

30.824 Orang Daftar Jadi Relawan Penanganan Corona

Relawan ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu relawan medis dan non-medis

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Agus Yulianto
Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI), Andre Rahadian
Foto: Republika TV/Muhamad Rifani Wibisono
Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI), Andre Rahadian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat sebanyak 30.824 orang mendaftar menjadi relawan yang menangani virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) hingga Jumat (3/7). Mereka terbagi menjadi relawan medis dan non-medis.

"Sejak awal kami membuka pendaftaran hingga hari ini, sudah ada 30.924 relawan (mendaftar)," ujar Ketua Koordinator Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Andre Rahadian saat konferensi pers virtual di akun youtube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jumat (3/7).

Dia mengatakan, saat ini relawan laki-laki lebih banyak dibandingkan tenaga sukarela perempuan yaitu 70 berbanding 30 persen. Relawan ini, dibagi menjadi dua yaitu relawan medis dan non-medis. 

Dia menyebut, tenaga sukarela medis terdiri dari dokter, perawat, tenaga laboratorium, farmasi, dan kesehatan masyarakat untuk tracing (pelacakan) kasus penularan Covid-19. Para relawan medis ini, dia menambahkan, harus memiliki surat tanda registrasi kemudian baru mendapatkan pelatihan. 

Andre mengaku, pihaknya bekerja sama dengan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan untuk melatih para relawan medis. Kata dia, para relawan mendapatkan pelatihan mengenai Covid-19, bagaimana pencegahannya hingga menjalani fase on the job training. 

Para relawan itu dikumpulkan dan ditempatkan di banyak fasilitas kesehatan (faskes), termasuk rumah sakit (RS) Darurat Wisma Atlet.

"Sekarang dalam rangka menyambut tatanan kenormalan baru (new normal), kami mengedepankan relawan non-medis untuk menjadi garda terdepan memutus penyebaran Covid-19," katanya.

Hingga saat ini, dia menyebut, sekitar 5.400 relawan non-medis telah mendapatkan pelatihan dan ditempatkan di lingkungannya masing-masing dan membantu program tim koordinator relawan. 

Dia mencontohkan, hampir 27 pasar telah didatangi relawan non-medis. Menurutnya, pasar menjadi sasaran karena pasar menjadi episentrum klaster baru Covid-19. Pihaknya menilai pentingnya kesadaran masyarakat baik penjual maupun pembeli yang hadir di pasar ini untuk tahu protokol kesehatan. 

Untuk membantu tugas di daerah lain, dia mengatakan, Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 juga menyampaikan surat ke Gugus Tugas daerah yang isinya menawarkan tenaga relawan untul ikut membantu. "Jika membutuhkan relawan maka bisa menghubungi kami supaya di deploy," ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, pihaknya masih membuka pendaftaran relawan. Kata dia, masyarakat bisa mengakses website Gugus Tugas dan ada desk relawan atau melalui jejaring lewat pesan instan whatsapp.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement