Rabu 24 Jun 2020 10:17 WIB

Janin Bayi Dimakamkan dengan Protokol Covid-19

Hasil pemeriksaan menunjukkan ibu itu terindikasi indikasi abortus inkomplit

Seorang petugas kesehatan (kiri) mengenakan alat pelindung diri saat menancapkan nisan pada makam jenazah yang dikuburkan dengan protokol kesehatan COVID-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tengku Mahmud Palas, Pekanbaru, Riau, pada hari kedua Idul Fitri 1441 H, Senin (25/5/2020). Selama libur Lebaran tahun ini ada tiga jenazah yang dimakamkan dengan protokol khusus di TPU khusus COVID-19 di Pekanbaru itu, dengan total 79 makam sejak April 2020.
Foto: Antara/FB Anggoro
Seorang petugas kesehatan (kiri) mengenakan alat pelindung diri saat menancapkan nisan pada makam jenazah yang dikuburkan dengan protokol kesehatan COVID-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tengku Mahmud Palas, Pekanbaru, Riau, pada hari kedua Idul Fitri 1441 H, Senin (25/5/2020). Selama libur Lebaran tahun ini ada tiga jenazah yang dimakamkan dengan protokol khusus di TPU khusus COVID-19 di Pekanbaru itu, dengan total 79 makam sejak April 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, MUARA TEWEH -- Petugas pemulasaraan jenazah di Kota Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, memakamkan jasad janin berusia 11 pekan sesuai dengan protokol pencegahan penularan Covid-19. Pemakaman dengan protokol itu karena sang ibu yang masih menjalani perawatan di rumah sakit terindikasi reaktif virus  Corona.

"Karena ibunya reaktif (berdasarkan hasil pemeriksaan menggunakan alat tes diagnostik cepat), maka janin itu dikubur secara protokol COVID-19," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Barito Utara Siswandoyo di Muara Teweh, Rabu (24/6).

Menurut dia, jasad janin tersebut dimakamkan pada Selasa (23/6) malam di permakaman khusus untuk pasien Covid-19 di Kilometer 7 Jalan Negara Muara Teweh-Puruk Cahu. Siswandoyo menjelaskan, ibu janin itu merupakan warga Desa Paring Lahung, Kecamatan Montallat.

Sang ibu yang sedang hamil 11 pekan masuk ke RSUD Muara Teweh pada Senin (22/6) dengan keluhan sakit pada perut bagian bawah.Hasil pemeriksaan ibu  tersebut menunjukkan indikasi abortus inkomplit, keguguran pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu dengan jaringan janin yang telah mati tidak keluar sepenuhnya dari rahim.

Siswandoyo mengatakan, perempuan tersebut termasuk dalam kategori orang tanpa gejala karena ada riwayat kontak dengan pasien COVID-19 namun tidak mengalami gejala sakit."Saat ini kondisi ibu tersebut dalam keadaan sehat dan stabil," kata Siswandoyo, yang juga Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement