Selasa 23 Jun 2020 20:16 WIB

Doni Cerita Soal Transfer Rp 10 M Usai Ditelepon Khofifah

Khofifah meminta bantuan Doni Monardo terkait penanganan Covid-19.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andri Saubani
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo mengikuti rapat kerja bersama Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (23/6/2020). Rapat kerja tersebut membahas pembicaraan pendahuluan RAPBN Tahun Anggaran 2021, RKP 2021 dan evaluasi kinerja BNPB tahun 2020.
Foto: ANTARA/PUSPA PERWITASARI
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo mengikuti rapat kerja bersama Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (23/6/2020). Rapat kerja tersebut membahas pembicaraan pendahuluan RAPBN Tahun Anggaran 2021, RKP 2021 dan evaluasi kinerja BNPB tahun 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menceritakan dinamika penanganan Covid-19 di daerah. Salah satu cerita yang diingatnya adalah terkait Covid-19 di Jawa Timur (Jatim).

Jatim merupakan wilayah di Indonesia dengan angka penularan yang cukup tinggi. Pada malam Hari Raya Idulfitri yang lalu, Doni menceritakan bahwa dirinya dihubungi oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang meminta bantuan penanganan Covid-19.

Baca Juga

"Ini contoh kasus pak, Gubernur Jatim menghubungi saya itu pada tanggal bertepatan dengan malam takbiran, jam 23.30. Ibu untuk operasional RS darurat sudah tidak ada lagi," kata Doni saat rapat bersama DPR RI, Selasa (23/6).

Doni mengatakan, Gugus Tugas terus berupaya membantu daerah yang mengalami kesulitan saat menangani Covid-19. Saat ditelepon Khofifah misalnya, Doni langsung meminta  bantuan kepada sekretaris utama dan deputi tanggap darurat.

"Segera hubungi kepala BPBD Provinsi Jatim, segera dukung. Jangan sampai mereka tidak punya dana, lantas jika terjadi apa-apa kita pemerintah pusat juga disalahkan," kata Doni.

Tepat pada hari lebaran, kata Doni, dana Rp 10 miliar cair. Ia sendiri mengaku sulit percaya bank bisa mentransfer dana 10 miliar.

"Jadi lebaran itu, beliau lapor sama saya, sore dana sudah ditransfer ke rekeningnya provinsi," papar Doni.

Kejadian itu, kata Doni, menjadi salah satu contoh bahwa pusat tak lepas tangan dengan upaya daerah. Ia menegaskan, Gugus Tugas tak mau ada daerah yang kesulitan dalam menangani pandemi Covid-19 ini.

"Jadi kita tidak menginginkan ada kesulitan daerah lantas kita mengatakan ‘ini kan harusnya bisa dipenuhi daerah’. Kami tahu persis bagiamana kondisi daerah-daerah tertentu yang memang kewalahan menghadapi kasus yang mengalami peningkatan," kata Doni menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement