Senin 22 Jun 2020 17:53 WIB

Jatim Kembali Tertinggi Saat 11 Provinsi Nol Kasus Covid-19

Ada tambahan 954 kasus baru positif Covid-19, Jatim tertinggi dengan 315 kasus.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. (ilustrasi)
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Fauziah Mursid, Sapto Andika Candra, Dadang Kurnia

Baca Juga

Pemerintah lewat Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto kembali mengumumkan perkembangan kasus Covid-19 di Tanah Air. Dari tambahan 954 pasien baru positif Covid-19, Yurianto juga mengumumkan adanya 11 provinsi yang melaporkan nol tambahan kasus baru.

Ke-11 wilayah itu yakni Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu, DIY, Jambi, Kalimantan Barat, Sumatera Barat, Lampung, Papua Barat, Sulawesi Barat, dan NTT. Ada juga delapan provinsi yang menurut Yurianto, melaporkan penambahan kasus positif di bawah 10 kasus.

"Ada 19 provinsi yang melaporkan kasus di bawah 10 kasus, bahkan 11 provinsi melaporkan tanpa penambahan kasus baru," ujar Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Senin (22/6).

Jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 954 orang kasus pada Senin (22/6), sehingga total kasus positif Covid-19 di Indonesia keseluruhan berjumla 46.845 orang. Penambahan lima provinsi hari ini ditempati oleh Jawa Timur (Jatim) dengan 315 orang, DKI Jakarta dengan 127 kasus, Sulawesi Selatan 111 kasus, Kalimantan Selatan 89 kasus, dan Sumatera Selatan 60 kasus.

Selain penambahan kasus baru, pemerintah juga mencatat penambahan pasien sembuh sebanyak 331 orang, sehingga akumulasinya sebanyak 18.735 orang. Sementara pasien meninggal tambah 35 orang sehingga total meninggal 2.500 orang

"Sudah 440 kabupaten maupun kota di 34 provinsi yang terdampak Covid-19, kita masih melakukan pemantauan terhadap orang dalam pemantauan sebanyak 43.500 orang dan pasien dalam pengawasan sebanyak 12.999," kata Yurianto.

Menurut Yurianto, sejumlah provinsi melaporkan jumlah pasien sembuh lebih banyak daripada positif baru di wilayahnya. Ia mencontohkan, Jawa Barat dengan kasus baru bertambah 17, namun ada 24 pasien sembuh, lalu Nusa Tenggara Barat (NTB) 11 kasus baru dan 13 sembuh, Sulawesi Utara satu kasus baru dan dua sembuh.

"Ada juga Gorontalo melaporkan tiga kasus baru dan empat sembuh," ujar Yurianto.

Yurianto mengakui, jumlah uji spesimen yang dilakukan sejak Ahad (21/6) sampai Senin (22/6) sebanyak 10.926 spesimen, jauh menurun dibanding kapasitas pada satu hari sebelumnya yakni 18.229 spesimen. Menurut Yurianto,penurunan jumlah uji spesimen disebabkan adanya 20 laboratorium yang libur pada Ahad kemarin.

"Sebagian besar adalah lab milik rumah sakit yang libur. Total pemeriksaan spesimen sampai hari ini 650.311," ujar Yurianto.

Berbicara terpisah, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengaku, pihaknya terus memasifkan pelaksanaan Rapid Test, Tes Cepat Molekuler (TCM), dan Polymerase Chain Reaction (PCR) di 38 kabupaten/ kota di wilayah setempat. Tes yang dilakukan diutamakan bagi orang tanpa gejala (OTG) dan pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.

Khofifah berpendapat, dengan semakin masifnya testing dan tracing yang dilakukan, maka wajar jika terjadi peningkatan kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Diakuinya, berdasarkan data yang ada, dalam sepekan terakhir, konfirmasi yang terdeteksi juga terus meningkat.

"Sampai hari ini, rapid test yang dilakukan di Jatim menjadi yang tertinggi di Indonesia yaitu sebanyak 213.211 tes. Di mana, sebanyak 198.160 test dilakukan oleh dinkes kabupaten/ kota, dan 16.051 oleh tim Covid-19 Hunter Jatim," kata Khofifah di Surabaya, Senin (22/6).

Catatan jumlah masyarakat yang menjalani rapid test di Jatim, lanjut Khofifah, juga menjadi yang tertinggi dibanding wilayah lain di Pulau Jawa. Antara lain berdasarkan data website resmi dari DKI Jakarta jumlah rapid test-nya sebanyak 198.160 dan Jawa Barat sebanyak 156.674 tes.

"Untuk tim Covid-19 Hunter yang diterjunkan Pemprov Jatim telah melakukan testing di 19 kabuapten/ kota. Berhasil melakukan tes sebanyak 16.051 test dengan hasil 496 reaktif yang selanjutnya di-swab dan ditemukan 115 kasus positif," ujar Khofifah.

Khofifah menambahkan, saat ini laboratorium yang bisa melakukan pemeriksaan PCR di Jatim, juga meningkat. Yaitu dari sebelumnya hanya 11 laboratorium rujukan, menjadi 27 laboratorium rujukan. Serta, untuk pemeriksaan TCM meningkat dari 12 laboratorium menjadi 17 laboratorium.

"Dengan peningkatan laboratorium ini pemeriksaan secara kumulatif naik dari 43.296 menjadi 53.503 tes dalam satu minggu," kata dia.

Selain itu, untuk memastikan optimalisasi pemeriksaan swab, Dinkes Provinsi juga diakuinya telah melatih dan mengerahkan pegawai Puskesmas dan RS di 38 kabupaten/ kota. Dengan dukungan SDM yang memadai, jumlah rapid test yang masif, dan tersedianya mesin PCR maka deteksi Covid-19 di Jatim akan lebih cepat.

Begitu pun tracing ratio juga diharapkan makin meningkat, di mana 1 pasien minimal bisa ditemukan 20 kontak eratnya. Sehingga, bisa segera dites dan isolasi.

"Kita optimistis dengan deteksi dan tracing yang lebih baik, maka penyebaran mata rantai Covid-19 di Jatim bisa segera dihentikan," kata Khofifah.

photo
Mengenal Obat Covid-19 Bernama Dexamethason - (Data Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement