REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko melantik lima deputi Kantor Staf Presiden di Gedung Bina Graha Jakarta, Senin (22/6). Pelantikan tersebut dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 45/M Tahun 2020 tentang pengangkatan deputi di lingkungan Kantor Staf Presiden tertanggal 15 Juni 2020.
Kelima orang yang dilantik adalah Febry Calvin Tetelepta sebagai Deputi I Kepala Staf Kepresidenan, Abetnego Panca Putra Tarigan sebagai Deputi II Kepala Staf Kepresidenan, Panustan S Sulendrakusuma sebagai Deputi III Kepala Staf Kepresidenan, Juri Ardiantoro sebagai Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan, dan Jaleswari Pramodhawardani sebagai Deputi V Kepala Staf Kepresidenan.
Moeldoko menyampaikan, jabatan deputi di lingkungan KSP merupakan sebuah penilaian yang panjang. “Saya ingin membangun tradisi agar regenerasi dalam KSP menjadi baik. Semua punya kesempatan menjadi deputi. Organisasi ini agar berjalan lebih baik, tidak ada penilaian yang subjektif, bukan atas dasar suka atau tidak suka,” kata Moeldoko, dikutip dari siaran resmi KSP.
Menurut Moeldoko, jabatan deputi di KSP memiliki tanggung jawab sangat besar dalam membantu kerja presiden dan wakil presiden. Apalagi, dalam masa pandemi saat ini dibutuhkan kerja keras, cepat, dan tepat untuk mengatasi persoalan yang ada.
Setidaknya, terdapat empat sektor yang harus menjadi perhatian para deputi agar penanganan Covid dapat optimal. Keempat sektor tersebut adalah sektor kesehatan, sektor sosial terkait ketepatan bansos, serta pemberian insentif dan stimulus.
"Kita harus bisa menjaga ketahanan pangan, stabilitas ekonomi, UMKM, dan investasi sehingga ekonomi tetap bergerak dan tumbuh di tengah pandemi ini," ujar Moeldoko.
Dengan formasi deputi yang sudah lengkap, Moeldoko yakin para deputi bisa menjalankan tugas dengan baik. Pelantikan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan berupa menjaga jarak dan membatasi undangan yang hadir.
Berikut profil lima deputi KSP yang dilantik hari ini.
1. Febry Calvin Tetelepta
Pria asal Ambon ini memperoleh gelar sarjana filsafat dari Universitas Kristen Indonesia Ambon, Maluku, dan magister hukum dari UKI Jakarta. Menjadi tenaga ahli utama KSP sejak 2015, ia membidangi masalah infrastruktur dan perhubungan. Pada 2015 Febry juga pernah menjabat sebagai wakil ketua Lembaga Sensor Film (LSF). Dia memiliki pengalaman sebagai komisaris pada sebuah perseroan milik swasta. Febry dilantik menjadi Deputi I KSP Bidang Infrastruktur, Energi, dan Investasi sejak 22 Juni 2020.
2. Abetnego Panca Putra Tarigan
Ia dikenal sebagai aktivis LSM bidang lingkungan. Abetnego dipercaya sebagai Deputi II KSP Bidang Pembangunan Manusia. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai direktur eksekutif Sawit Watch dan direktur eksekutif Walhi. Sejak 2016 ia menjadi tenaga ahli utama KSP yang membidangi isu lingkungan.
3. Panutan S Sulendrakusuma
Panutan dikenal sebagai akademisi bidang ekonomi dan pernah menjabat sebagai rektor Institut Teknologi dan Bisnis Kalbe. Ia meraih gelar doktor bidang manajemen keuangan dari Universitas Indonesia. Panutan meraih dua gelar sarjana strata satu, yakni dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran dan Fakultas Hukum UI. Gelar magister teknik dan manajemen industri diperolehnya dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia dilantik menjadi Deputi III KSP Bidang Perekonomian.
4. Juri Ardiantoro
Doktor sosiologi lulusan University of Malaya, Malaysia, ini dikenal sebagai pegiat isu tentang pemilihan umum. Pria kelahiran Brebes, Jawa Tengah, ini pernah menjadi ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat pada 2016-2017. Pada 2018 ia dilantik menjadi tenaga ahli utama (TAU) KSP. Sejak 22 Juni 2020 ia menjabat Deputi IV KSP Bidang Informasi dan Komunikasi Politik.
5. Jaleswari Pramodhawardani
Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini dikenal sebagai pengamat isu militer serta pertahanan dan keamanan. Dilahirkan di Surabaya, ia meraih gelar sarjana strata satu dari FISIP Untag 1945 Jakarta. Sementara itu, gelar S-2 diperoleh dari Pusat Studi Kajian Ilmu Wanita UI. Jaleswari menjabat sebagai Deputi V KSP sejak 2016 hingga 2019. Kini ia dilantik kembali menjadi Deputi V KSP Bidang Politik, Hukum, Keamanan, dan HAM.