Jumat 19 Jun 2020 06:56 WIB

Jatim 11 Hari Beruntun Puncaki Daftar Kasus Positif Covid-19

Terakhir Jatim berada di urutan kedua penyumbang Covid-19 terbanyak pada 7 Juni lalu.

Rep: Erik PP/Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto di Graha BNPB, Kamis (18/6)
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto di Graha BNPB, Kamis (18/6)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laju penambahan kasus Covid-19 di Provinsi Jawa Timur (Jatim) terus terjadi. Pada Kamis (18/6), dari 1.331 kasus positif Covid-19, Jatim menyumbang angka terbanyak dengan 384 orang. Jatim mengalahkan DKI Jakarta yang kasus positifnya bertambah 173 orang.

Berdasarkan data BNPB yang dirangkum Republika, Jatim menempati posisi puncak sebagai provinsi penyumbang kasus Covid-19 terbanyak sepanjang 11 hari terakhir. Terakhir kalinya Jatim tidak memuncaki daftar penyumbang Covid-19 terbanyak pada 7 Juni lalu.

Kala itu Jatim menduduki urutan kedua laporan positif Covid-19 sebanyak 113 orang, sementara DKI Jakarta menempati urutan pertama dengan kasus 163 orang. Sehari setelah itu atau 8 Juni hingga 18 Juni 2020, Jatim selalu berada di pucuk klasemen penyumbang kasus positif Covid-19.

Jika awalnya kasus teratas selalu ditempati DKI Jakarta, belakangan ini laju penambahan positif Covid-19 di Jatim terus meningkat. Pada Rabu (17/6), laporan positif di Jatim bertambah 225 orang, yang pada saat bersamaan DKI Jakarta menambah angka positif 127 orang. Pada Selasa (16/6), kasus positif di Jatim bertambah 245 orang dan DKI Jakarta 101 orang.

Kini, total pasien di Jatim tercatat 8.917 orang, dengan tingkat kesembuhan 2.459 orang, dan meninggal 664 orang. Sementara itu, di Ibu Kota, keseluruhan pasien sebanyak 9.516 orang, yang sudah dinyatakan sehat 4.573 orang, dan kasus meninggal 578 orang.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan, berdasarkan laporan data konfirmasi kasus positif Covid-19 pada Kamis hingga pukul 12.00, terdapat penambahan 1.331 orang sehingga total di Indonesia terdapat 42.762 orang terkonfirmasi terinfeksi virus corona. Sementara itu, jumlah pasien sembuh bertambah 555 orang sehingga jumlahnya menjadi 16.798 orang dan kematian bertambah 63 orang sehingga totalnya mencapai 2.339 orang.

Laporan itu menunjukkan penyebaran virus corona di masyarakat masih terus terjadi dan harus diputus. "Penularan kasus masih terjadi di tengah masyarakat," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tersebut di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Kamis.

Menurut Yurianto, dari 34 provinsi yang memberikan laporan perkembangan kasus, 17 provinsi di antaranya melaporkan kasus baru di bawah 10 orang. Bahkan, 10 provinsi pada Kamis tidak melaporkan penambahan kasus sama sekali. Sementara itu, beberapa provinsi lainnya melaporkan kasus sembuh lebih banyak dibandingkan kasus positif yang terkonfirmasi.

Dia mencontohkan Jawa Barat yang pada Kamis melaporkan 52 kasus baru, tetapi 54 dinyatakan sembuh. Sementara itu, Kalimantan Tengah melaporkan 36 kasus baru dan 39 kasus sembuh. "Banten dengan 15 kasus baru dan 27 sembuh, Kalimantan Timur dengan 8 kasus baru dan 17 sembuh, serta Papua Barat dengan 5 kasus baru dan 22 sembuh," kata Yurianto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement