Rabu 17 Jun 2020 00:18 WIB

Tragedi Jatuhnya Si Gagak Hitam

Pesawat Hawk bermesin tunggal tersebut kehilangan tenaga sebelum jatuh.

Asap membubung dari pesawat milik TNI AU yang jatuh dan terbakar di daerah permukiman penduduk di Desa Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Senin (15/6/2020). Pihak TNI AU menyatakan pesawat tempur jenis BAE Hawk 209 dengan nomor registrasi TT-0209 tersebut jatuh menimpa rumah warga, namun tidak ada korban jiwa dan pilot pesawat atas nama Lettu Pnb Apriyanto Ismail berhasil keluar dengan kursi pelontar
Foto:

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo bergegas terbang ke Pekanbaru sesaat mendengar kabar tersebut. Jenderal bintang empat itu langsung menggelar rapat terbatas bersama Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsekal Pertama Ronny Irianto Moningka, sesaat meninjau lokasi jatuhnya pesawat dengan helikopter.

Rapat berlangsung sekitar dua jam di Ruang Arjuna Lanud Roesmin Nurjadin.

Dalam keterangan kepada wartawan, Fadjar menyampaikan permintaan maaf atas insiden tersebut. Terlebih, pesawat jatuh dan hancur di pemukiman masyarakat, meskipun tidak menimbulkan korban jiwa.

Kasau juga menyampaikan bahwa TNI AU dalam hal ini Lanud Roesmin Nurjadin akan bertanggung jawab atas kerusakan yang ditimbulkan jatuhnya jet tempur ini.

Fadjar juga memastikan pesawat Hawk 0209 TT yang jatuh itu sejatinya dalam kondisi laik terbang. Beberapa hari sebelum misi itu, dia mengatakan pesawat yang sama juga turut melaksanakan misi latihan lainnya. Semuanya berjalan dengan normal.

Dia mengatakan bahwa pesawat buatan tahun 1990 itu hingga telah menghabiskan 3.100 jam terbang. Meski telah berusia 30 tahun, pesawat itu masih dianggap layak mengingat jam terbang dinilai normal.

Untuk itu, ia mengatakan TNI AU akan segera melakukan investigasi mendalam terkait insiden tersebut. Ia memperkirakan, dibutuhkan dua pekan lamanya untuk melakukan investigasi penyebab jatuhnya pesawat tersebut.

Selama investigasi itu pula, dia mengatakan akan menghentikan sementara aktivitas penerbangan Hawk 100/200 yang memperkuat Skadron Udara 12 Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.

Namun dia menegaskan tidak menyatakan ini grounded, melainkan menghentikan dulu pengoperasian Hawk 100/200 untuk melaksanakan proses investigasi.

Lanud Roesmin Nurjadin memiliki dua Skadron tempur. Secara geografis, pangkalan militer yang mengadopsi nama penerbang pesawat tempur pertama Indonesia Laksamana Udara TNI Roesmin Nurjadin itu berbatasan langsung dengan Selat Malaka, Singapura dan Malaysia.

Saat ini, Lanud Roesmin Nurjadin merupakan satu-satunya pangkalan militer di Pulau Sumatera yang diperkuat dua skadron udara serta satu skadron teknik 045.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement