REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi meluncurkan program penguatan untuk mempersiapkan angkatan kerja muda. Saat ini, melakukan penguatan terhadap Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) bersama Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto mengatakan, sama dengan strategi pada pendidikan formal, Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) juga dinikahkan dengan industri. "Sehingga, pernikahan massal kursus dan pelatihan akan menciptakan SDM yang sesuai dengan kebutuhan riil di dunia kerja," kata Wikan, dalam telekonferensi, Senin (15/6).
Pada peluncuran ini, terdapat dua program yang disinergikan dengan DUDI. Kedua program tersebut adalah Program Kecakapan Kerja (PKK) dan Program Kecakapan Wirausaha (PKW).
PKK memiliki sasaran 50 ribu orang, sedangkan PKW akan diberikan kepada 16.676 orang. Sinergi ini diharapkan bisa mendorong dunia usaha untuk mampu menjamin keterserapan lulusan dunia kerja.
"Apalagi dengan target yang relatif masif tahun 2020, yaitu sekitar 50 ribu orang calon peserta PKK, program ini harus dilakukan sinergi dan gotong royong antara LKP dengan berbagai pihak, terutama DUDI dan dunia kerja," kata Wikan menambahkan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, sekitar 16 ribu orang calon peserta lainnya akan mengikuti PKW. Mereka akan dilatih dan didekatkan dengan berbagai skema dukungan agar mampu mengembangkan bisnis mereka sendiri. "Totalnya, di 2020 ini diharapkan akan segera tercipta 66 ribu SDM terampil dan berdaya mandiri," kata dia lagi.