Jumat 05 Jun 2020 13:48 WIB

Insentif Tenaga Medis di Pulau Galang Tersendat Administrasi

Mahfud mengatakan insentif tenaga medis di RSKI Pulau Galang tersendat administrasi.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Bayu Hermawan
Mahfud MD.
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Mahfud MD.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, mengatakan, insentif untuk para dokter dan petugas medis di Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 (RSKI) Pulau Galang, Provinsi Riau, sudah dicairkan sejak sebelum Idul Fitri. Tapi, pengalirannya tersendat oleh urusan administrasi karena harus diteliti satu per satu agar tidak salah alamat.

"Kami akan segera sampaikan ke Jakarta tentang insentif yang belum diterima oleh para dokter dan tenaga kesehatan itu, semoga bisa segera ada kabar baik," ujar Mahfud dalam keterangan persnya, Jumat (5/6).

Baca Juga

Hal tersebut ia sampaikan saat bertemu Direktur RSKI, Kolonel Khairul Ihsan Nasution, di RSKI Covid-19 Pulau Galang. Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan, RSKI Covid Pulau Galang merupakan bukti pemerintah tidak main-main dalam mengatasi Covid-19.

"Karena meski baru terbangun bulan April, keputusan untuk mengadakan rumah sakit khusus Covid-19 ini diputuskan sejak tanggal 6 Februari 2020, sebelum di Indonesia ditemukan pasien positif pada tanggal 2 Maret," katanya.

Mahfud juga mengucapkan terima kasih atas dedikasi para dokter dan petugas kesehatan yang dalam dua bulan terakhir berjibaku melawan Covid-19. Dia mengaku bersyukur dan gembira karena peran rumah sakit ini begitu nyata, dan mampu merawat pasien dengan tingkat kesembuhan paling baik.

"Saya atas nama pemerintah mengucapkan terima kasih kepada para dokter dan tenaga medis. Teruslah bekerja demi nusa dan bangsa dan demi kemanusiaan," ucapnya.

Pada kesempatan itu, Menko Polhukam mendapatkan laporan dari direktur RSKI Covid-19 Pulau Galang, peralatan yang dimiliki adalah yang paling lengkap di Indonesia. Selain itu, seratus persen pasien yang telah dirawat di sana dinyatakan sembuh dari Covid-19.

"Sejak beroperasi tanggal 13 April, kami sudah menerima 150 pasien, dan Alhamdulillah semuanya sembuh. Sekarang tinggal tersisa 49 pasien yang sedang kami rawat," ujar Khairul.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement