REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan air laut pasang telah merendam 187 rumah warga di Kota Tegal, Jawa Tengah. Rumah warga terendam sejak Rabu (3/6) pukul 16.30 WIB.
"Selain pasangnya air laut, banjir rob juga dipengaruhi oleh rendahnya permukaan tanah di area permukiman warga yang terdampak tersebut," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (4/6).
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tegal, banjir rob tersebut melanda dua kelurahan. Yaitu Kelurahan Muarareja dan Kelurahan Tegal Sari.
Lokasi tepat dari dampak banjir rob tersebut di Kelurahan Muarareja berada di Gang Muarareja RT 4/2, Gang Kemiri 1 RT 4/3 dan Gang Kemiri 3 RT 2/3. Sedangkan banjir rob yang merendam Kelurahan Tegal Sari berada di RT 1, RT 2, RT 6 di RW 10.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kota Tegal Andri Yudi mengatakan hingga saat ini tidak ada warga yang mengungsi dan masih bertahan di rumah masing-masing. Sementara air sudah mulai surut.
"Sampai saat ini tidak ada pengungsi. Warga bertahan di rumah masing-masing. Ketinggian air rob masuk ke rumah penduduk sekitar 20-25 sentimeter (cm). Saat ini sudah mulai surut," kata Andri.
Berdasarkan laporan dan hasil asesmen awal dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Tegal, genangan rob tersebut telah terjadi pada Senin (1/6) dengan tinggi muka air 10-25 cm.
Genangan rob tersebut menggenangi sepanjang pesisir utara Laut Jawa dengan panjang kurang lebih 700 meter dan mencakup Kecamatan Tegal Timur sampai Tegal Barat.
Sementara itu, TRC Penanggulangan Bencana BPBD Kota Tegal telah melakukan monitoring berkala terhadap air rob tersebut dan melakukan asesmen. Langkah yang diperlukan guna mengantisipasi banjir rob susulan juga telah diambil.