Selasa 02 Jun 2020 15:40 WIB

Mendes: 79 Persen Desa Telah Salurkan BLT Dana Desa

BLT dana desa untuk penanganan dampak Covid-19 sudah menjangkau 55.042 desa.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar
Foto: Kemendes PDTT
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan jumlah desa yang telah menyalurkan BLT dana desa untuk penanganan dampak Covid-19 per 1 Juni sebanyak 55.042 desa. Abdul Halim mengatakan, jumlah ini setara dengan 79 persen dari 69.443 desa yang dana desanya telah masuk rekening kas desa. 

Sementara, total desa se-Indonesia ada 74.953 desa. "Desa yg sudah salur BLT 55.042 atau 80 persen dari dana desa yang sudah salur (dana desa) ke RKDesa," ujar Abdul Halim saat konferensi pers virtual terkait hasil sidak Banten dan Cirebon, Selasa (2/6).

Baca Juga

Abdul mengungkapkan, untuk data dana desa yang sudah masuk ke RKades sebanyak 69.443 desa atau setara 93 persen dari 74.953 jumlah total desa. Jumlah 69.443 desa ini, kata Abdul Halim, menjadi dasar penghitungan terhadap presentasi dana desa yang sudah disalurkan.

Dari jumlah itu, total desa yang telah melakukan musyawarah desa dan telah menetapkan calon keluarga penerima sebanyak 67.640 desa atau desa 90 persen dari total desa yang sudah dapat penyaluran dana desa. "Kemudian yang sudah musyawarah desa tapi belum salur itu ada 12.598 desa termasuk di daerah Banten, Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku barat, NTT," katanya.

Hingga kini, total dana desa yang sudah masuk ke rekening kas desa sebanyak Rp23,21 triliun DAN yang telah digunakan untuk Padat Karya Tunai Desa (PKTD) sebanyak 1,043 triliun. Sedangkan pendataan dan pengalokasian BLT untuk tanggap Covid-19 sebanyak Rp2,654 triliun. 

Sementara, total keluarga penerima manfaat (KPM) BLT Dana Desa yang sudah terkaver sebanyak 5.806.900 keluarga . "Mereka terdiri atas 1.213.506 yang kehilangan mata pencaharian, 247.263 keluarga yang anggotanya menderita penyakit kronis dan menahun," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement