Selasa 02 Jun 2020 10:44 WIB

Hapus Blog Pribadi, Iman Brotoseno Fokus Ingin Kerja

Warganet menyorot satu artikel di blog dirut TVRI tentang dukungannya kepada Gerwani.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Erik Purnama Putra
Dirut TVRI Iman Brotoseno.
Foto: Istimewa
Dirut TVRI Iman Brotoseno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Setelah menonaktifkan akun Twitter pribadi, lantaran polemik status porno, kali ini Direktur Utama (Dirut) TVRI Iman Brotoseno menghapus blog pribadinya yang beralamat di http://blog.imanbrotoseno.com. Salah satu sorotan warganet (netizen) adalah artikel Iman berjudul 'Kesaktian Pancasila, Masih Relevan?' yang mendukung Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani), sebagai salah satu underbow Partai Komunis Indonesia (PKI).

Dikonfirmasi Republika pada Selasa (2/6), Iman menjelaskan, penghapusan blog pribadi beserta seluruh artikel lebih baik dilakukan pada saat ini. “Blog saya dari tahun 2006, yang mungkin konteksnya bisa berbeda dengan pemikiran jaman sekarang,” ujar Iman.

Ketika ditanya platform komunikasi pribadi ke depannya, Iman menyebut, akan memanfaatkan akun media sosial (medsos) resmi milik TVRI. Termasuk, berbagai platform lainnya jika memang dirasa perlu untuk bisa berinteraksi dengan warganet. “Masih ada akun resmi TVRI kan? Mungkin juga saya akan membuat akun Twitter baru,” tutur dia.

Iman menyebut, saat ini publik selalu mengkorek pemikirannya pada masa lampau. Bahkan, ia menganggap, tak jarang berbagai framing dan serangan ditujukan pada unggahan pribadinya tersebut. Daripada harus sibuk berpolemik, Iman lebih memilih untuk menutup semua platform miliknya, baik medsos maupun blog. “Jadi saya mau fokus kerja dulu."

Meski blognya sudah dihapus, namun Republika masih bisa mendapati beberapa artikel karya Iman yang tersimpan di Google Cache. Terakhir blog tersebut berisi artikel berjudul Tentang Lockdown yang dipublikasikan pada 18 Maret 2020. Ada pula artikel 'Sang Raksasa Muda, Indonesia', 'Mengenal Kuba', 'Peran Tionghoa dalam Keprajuritan dan Pertempuran di Indonesia', 'Di Balik Kisah dalam Pembebasan Sandera di Irian Jaya 1996', 'Apakah Bung Karno Mengetahui Rencana G30S/PKI?', dan 'Di Balik Malam Kudeta PKI'.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement