REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Polda Gorontalo menambah 70 personel untuk memperketat pengamanan dan pos penjagaan di perbatasan Provinsi Gorontalo dengan Sulawesi Utara.
Kapolda Gorontalo Irjen Polisi Adnas di Gorontalo, Senin, mengatakan dalam pengamanan perbatasan itu, pihaknya melibatkan personel Brimob, Samapta, Polairud, Dit Pam Obvit, dan Dit Lantas Polda Gorontalo.
"Di mana dalam pengamanan yang akan dilakukan yakni di Perbatasan Atinggola, Tolinggula, Popayato Barat, dan juga Taluda’a, Pelabuhan Kota Gorontalo, Pelabuhan Anggrek, Bandara Djalaludin dan juga Terminal Dungingi Kota Gorontalo," ujarnya.
Kepada para personel yang akan melakukan pengamanan di perbatasan, Kapolda Gorontalo memerintahkan agar dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dengan selalu menjaga kesehatan dan keselamatan diri, serta menjaga kekompakan dengan unsur TNI dan Dinas Kesehatan.
"Berikan pengamanan dan pengawasan sekaligus himbauan edukasi kepada masyarakat secara humanis, sehingga masyarakat memahami tentang protokol kesehatan dalam memutus mata rantai penularan COVID-19," tegasnya.
Pelepasan personel ke perbatasan ini juga turut dihadiri oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan Pejabat Utama Polda Gorontalo.
Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Gorontalo dan jajaran atas dukungan yang telah dilakukan secara terkoordinir dalam mendukung program pemerintah terkait penanganan COVID-19.