REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Garut siap melakukan berbagai strategi untuk mempromosikan pariwisata di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya dengan mengedepankan protokol kesehatan untuk memberikan rasa aman bagi wisatawan maupun pelaku usaha sektor pariwisata.
"Kami akan memperkuat strategi promosi dengan tetap mengedepankan aturan new normal," kata Ketua BPPD Garut, Rahmat Hadi, kepada wartawan di Garut, Kamis (28/5).
Rahmat menyebut, BPPD Garut menyambut baik kebijakan pemerintah yang akan membuka kembali objek wisata dan tempat lainnya yang berkaitan dengan sektor pariwisata pada 2 Juni 2020. Untuk langkah awal strategi, BPBD Garut berkoordinasi terlebih dahulu dengan dinas terkait dalam menjalankan aturan tatanan normal baru di sektor pariwisata.
"Untuk keamanan, keselamatan diri, dan pengunjung kami pun secepatnya akan berkoordinasi dengan dinas pariwisata," kata Rahmat.
Menurut dia, kebijakan pemerintah itu akan mendongkrak kembali perekonomian di sektor pariwisata yang selama ini mengkhawatirkan dampak wabah Covid-19. Setelah dibukanya kembali objek wisata di Garut, kata dia, maka sudah menjadi keharusan seluruh pelaku usaha sektor pariwisata mulai dari tempat wisata, hotel dan restoran mematuhi protokol kesehatan di tengah Covid-19.
"Semua asosiasi pariwisata harus betul-betul memahami SOP pencegahan pandemi," ujarnya.
Direktur Utama PT Astri Indah Lestari (AIL) atau pengelola Taman Wisata Alam Gunung Papandayan, Tri Persada mengatakan, pihaknya siap menerapkan protokol kesehatan di kawasan objek wisata untuk memberikan rasa aman dan nyaman saat diberlakukannya aturan tatanan normal baru.
Kebijakan pemerintah yang akan membuka kembali objek wisata di Garut, kata dia, merupakan kabar baik karena selama dua bulan Taman Wisata Alam Gunung Papandayan ditutup untuk umum. "Tentunya kabar yang baik dengan pernyataan Pak Bupati, kami hanya bisa ikut bagaimana arahan selanjutnya," kata Tri.