Sabtu 23 May 2020 12:29 WIB

Banjir Landa Sejumlah Wilayah Indonesia

Banjir terjadi di Sulawesi, NTT, dan Aceh.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indira Rezkisari
Banjir melanda sejumlah daerah di Tanag Air jelang Lebaran.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Banjir melanda sejumlah daerah di Tanag Air jelang Lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana banjir melanda sejumlah wilayah Indonesia pada Jumat kemarin (22/5). Kejadian itu dipicu salah satunya intensitas hujan tinggi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana memonitor banjir terjadi di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Aceh dan akibatnya ratusan rumah terendam air.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan, banjir yang terjadi di Kabupaten Luwu, Provinsi Selatan mengakibatkan empat unit rumah rusak berat. "Bahkan dua lainnya hanyut terbawa arus deras banjir. Banjir yang terpantau pada pukul 2 dini hari waktu setempat mengakibatkan 75 jiwa mengungsi," ujarnya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Sabtu (23/5).

Baca Juga

Ia menambahkan, banjir ini berlokasi di Desa Pompengan Tengah dan Pompengan Pantai di Kecamatan Lamasi Timur, Luwu. Kondisi terkini, Sabtu (23/5), pukul 09.00 WIB, banjir berangsur surut. Kerugian material lain berupa bangunan terendam banjir yakni 230 unit rumah, dua unit sekolah dan satu tempat ibadah. Sedangkan areal terdampak berupa 450 hektare sawah dan 150 hektare kebun.  

Tak hanya itu, ia menyebutkan BNPB juga mendapatkan laporan kejadian banjir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat. Banjir di wilayah itu terjadi pada Jumat (22/5), pukul 07.00 waktu setempat.

Banjir melanda tiga desa di tiga kecamatan, yakni Batupanga di Kecamatan Luyo, Mammi di Binuang dan Labasang di Matakali.  "Sebanyak 55 unit rumah terendam akibat banjir, dengan rincian 40 unit di Kelurahan Batupanga dan 15 di Mammi, sedangkan puluhan hektar sawah di Matakali," ujarnya.

Kendati demikian, ia mengaku banjir dipantau telah surut pada Sabtu (23/5) pagi. Banjir juga melanda wilayah timur Indonesia, tepatnya di empat kecamatan, Kabupaten Malaka, NTT.

Ia menyebutkan kecamatan terdampak banjir di Kecamatan Wewiku, Malaka Tengah, Malaka Barat dan Welimpan. Banjir di sejumlah kecamatan ini merendam 276 rumah dan 20 hektare sawah dan kebun dengan ketinggian air beragam 30 hingga 50 cm. Namun demikian, banjir telah surut pada pagi ini.

Kemudian ia menyebut dua kejadian banjir lain yaitu di Kabupaten Hulu, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Aceh Selatan di Provinsi Aceh. Banjir di Kelurahan Barabai Selatan dan Barabai Darat, Kecamatan Barabai, Hulu, Kalsel terjadi pada Jumat pagi (22/5), pukul 05.00 waktu setempat.

Warga terdampak berjumlah 190 KK (585 jiwa), dengan rincian Kelurahan Barabai Selatan berjumlah 70 KK (210 jiwa) dan Barabai Darat 120 KK (375 jiwa). Sedangkan dampak material mencakup 190 unit rumah terendam.

Terakhir yakni banjir di Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh. Banjir terjadi pada Jumat (22/5), pukul 20.00 WIB ini melanda tiga kecamatan. Beberapa desa di kecamatan tersebut terendam dengan ketinggian air beragam 30–50 cm.

Banjir telah surut di beberapa titik lokasi. Berikut ini desa atau gampong terdampak banjir di kabupaten tersebut, Gampong Ladang Kasik Putih (Kecamatan Samadua), Drien Jalo dan Jambo Papuen (Meukek), Panton Pawoh, Tengah Iboh, Pulo le dan Tutong (Labuhan).

Ia mengklaim upaya pemerintah daerah yang dipimpin oleh masing-masing BPBD sangat cepat dengan melakukan evakuasi warga, pendataan dan dukungan logistik penanganan darurat. Terkait dengan potensi intensitas hujan tinggi dan pergantian musim dari hujan ke kemarau, warga diimbau untuk mewaspadai bahaya bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin puting beliung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement