REPUBLIKA.CO.ID, oleh Febrianto Adi Saputro, Antara
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengakui penyelenggara acara konser virtual 'Berbagi Kasih Bersama Bimbo' pada Ahad lalu dikerjai oleh seorang pria bernama M Nuh yang mengaku sebagai pengusaha tambang asal Jambi. Ia pun menyampaikan permohonan maaf atas penawaran palsu terhadap motor listrik Gesits milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dilelang dalam acara itu.
"Kita kena prank seorang buruh di Jambi yang mengaku pengusaha tambang bernama M Nuh, lalu katannya diamankan oleh Polda Jambi," kata Bamsoet dalam konferensi persnya yang ditayangkan daring, Jumat (22/5).
Bamsoet mengaku tidak enak hati dengan Presiden Jokowi dan Sekretariat Negara (Setneg) atas peristiwa tersebut. Sebab, Presiden dinilai tidak mengetahui apa-apa terkait peristiwa tersebut.
"Sekali lagi, saya atas nama seluruh panitia menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada pak presiden, kepada setneg, kalau ada pihak yang harus disalahkan saya orangnya. Saya Bambang Soesatyo yang patut disalahkan, bukan yang lain, karena saya penanggungjawab acara ini," tegasnya.
Selain itu, dirinya juga mengungkapkan adanya penyebar hoaks terhadap acara konser virtual tersebut oleh emak-emak yang ditangkap Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) dengan tujuan menghasut. Bamsoet telah meminta agar keduanya dilepas.
"Kami telah memohon kepada Polda Jambi dan Polda Kalteng untuk dilepas. Kenapa? karena kami sendiri merasa tidak ada masalah, tidak ada yang dirugikan karena peminat motor listrik warna merah milik presiden dan ditandatangani ini sangat banyak," ujarnya.
Kendati demikian, ia mengaku berterima kasih kepada M Nuh yang telah melakukan penawaran palsu tersebut. Mantan Ketua DPR tersebut percaya setiap musibah ada hikmahnya.
"Tanpa M Nuh yang nge-prank tadi, saya yakin dan saya percaya harga motor listrik presiden ini tidak bisa mencpai Rp 2,55 Miliar lebih. Jadi suka ataupun tidak suka, siapa pun anda saudara prank, saya dari mimbar ini menyampaikan terima kasih karena berkat anda niat baik kami, untuk menolong saudara-saudara kita yang lain itu membantu itu bertambah besar," ungkapnya.
Bamsoet mengungkapkan per hari ini donasi yang sudah terkumpul melalui kitabisa.com telah mencapai Rp 4.243.310.050 dari target donasi sebesar Rp 5 miliar. Sementara partisipasi masyarakat di kitabisa.com telah mencapai 1300 orang.
"Termasuk anak kecil yang mecahin celengannya untuk membantu korban Covid. Dari benihbaik.com per hari ini masuk Rp 234.953.584," tuturnya.
Sebelumnya, dalam konser amal virtual bertajuk "Berbagi Kasih Bersama Bimbo" pada Ahad (17/5) digelar lelang motor listrik merk Gesits yang ditandatangani Presiden Jokowi. Dalam lelang tersebut, motor listrik Presiden Jokowi mampu terjual dengan harga Rp 2,550 miliar yang dimenangkan M. Nuh yang mengaku sebagai seorang pengusaha dari Kampung Manggis, Jambi.
M. Nuh mengalahkan Gabriele Mowengkang seorang pengusaha Manado yang mengajukan penawaran Rp2,5 miliar, Maruarar Sirait Rp2,2 miliar dan Warren Tanoe Soedibyo Rp1,550 miliar. Setelah M Nuh mundur, motor listrik itu dilelang kembali.
Ketua Panitia Pelaksana konser amal virtual bertajuk "Berbagi Kasih Bersama Bimbo", Olivia Zalianty mengumumkan pemenang lelang motor listrik milik Presiden Jokowi adalah pengusaha Warren Tanoesoedibjo dengan harga Rp2,550 miliar.
"Kami langsung memperkenalkan pemenang resmi lelang motor Gesits buatan anak bangsa, motor listrik pertama di Indonesia, langsung saja kita persilakan Warren Tanoesoedibjo," kata Olivia dalam konferensi pers di Graha BNPB Indonesia, di Jakarta, Jumat.
Olivia mengatakan, tidak ada rekayasa dalam acara lelang itu. Menurut dia, nilai motor listrik tersebut melambung tinggi dan saat itu ditetapkan pemenangnya adalah M. Nuh lalu keesokan harinya panitia acara memverifikasi untuk menelpon pemenang.
"Hari esoknya setelah acara konser amal, kami memverifikasi, menelpon pemenang ternyata telponnya tidak bisa aktif. Dan menurut arahan Ketua Juru Lelang Roesan Roeslani sebagai Ketua Kadin menyarankan saya untuk mendata siapa saja pemenang kedua, ketiga tertinggi setelah M. Nuh," ujarnya.
Dia mengatakan dirinya menghubungi pemenang kedua yang ikut melakukan lelang pada saat itu yaitu Warren Tanoe dan usianya masih muda sekitar 19 tahun. Menurut dia, Warren menyatakan ingin sekali membeli motor listrik bertanda tangan Presiden Jokowi dan siap membeli dengan harga yang sama, dengan harga yang ditentukan oleh pemenang lelang yang lalu.
Bantahan Bamsoet
Pada hari ini, Bamsoet juga membantah kabar bahwa konser amal virtual bertajuk "Berbagi Kasih Bersama Bimbo" menelan biaya Rp6,7 miliar. Kabar soal biaya konser itu beredar viral di media sosial.
"Beredar kabar katanya konser tersebut menelan biaya Rp6,7 miliar, padahal faktanya tidak sampai Rp500 juta," kata Bamsoet.
Dia mengatakan, konser tersebut didukung para seniman dan pekerja seni, dan artis pendukung acara yang bekerja tanpa pamrih. Menurut dia, dana penyelenggaraan konser amal tersebut dikumpulkan secara gotong royong dari para seniman dan pendukung acara tanpa mengganggu dana donasi yang terkumpul.
"Biaya ditutup secara gotong royong baik dari para seniman maupun dari kami tanpa mengganggu dana donasi yang nanti akan terkumpul dan tidak ada dana sepeserpun APBN yang dipakai pada acara tersebut," ujarnya.
Bamsoet juga membantah bahwa konser yang terselenggara atas kerja sama MPR, BPIP, dan BNPB itu dihadiri Presiden Jokowi secara fisik. Padahal menurut dia, konser tersebut berlangsung secara virtual di rumah masing-masing pendukung.
"Kami patut memberikan penghargaan sekaligus berharap agar amanat Presiden Jokowi dan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri yang disampaikan secara virtual di awal acara tersebut dan doa Wakil Presiden Maruf Amin dapat terwujud," tuturnya.