REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tenaga Ahli Utama KSP Donny Gahral menyampaikan pihak Istana tak ikut campur tangan terkait lelang motor listrik milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam konser virtual Berbagi Kasih Bersama Bimbo pada Ahad (17/5) kemarin. Dalam lelang tersebut sebelumnya berhasil dimenangkan oleh seorang ‘pengusaha’ asal Jambi yang menawar hingga Rp 2,55 miliar.
Namun, belakangan pemenang yang ternyata seorang buruh itu mengaku tak mampu membayar hasil lelang karena mengira program tersebut merupakan acara bagi-bagi hadiah. Donny mengatakan pihak Istana telah menyerahkan motor milik Jokowi kepada pihak penyelenggara yakni BPIP.
Karena itu, BPIP yang bertanggung jawab penuh atas acara tersebut. “Jadi kalau boleh, saya sarankan bertanya kepada BPIP atau ketua BPIP karena semua mekanisme dalam acara itu atas tanggung jawab dari penyelenggaran, BPIP," kata Donny kepada wartawan, Jumat (22/5).
"Jadi Istana tidak ada sangkut pautnya, karena kan Istana hanya menyerahkan motor untuk dilelang, yang melelang itu adalah hanya panitia dalam hal ini BPIP sebagai penyelenggara,” jelas dia.
Donny pun menyerahkan seluruh mekanisme dan teknis lelang tersebut kepada BPIP. Istana, kata dia, tak ada sangkut pautnya terhadap proses lelang motor Jokowi yang bermasalah itu. Karena itu, pihak Istana pun enggan mengomentari terkait masalah ini.
“Jadi pertanyaannya harus ke sana karena teknis lelang dan verifikasi semuanya BPIP... (Motor) itu kan sudah diserahkan kepada panitia. Panitia melelang. Nah dalam pelelangan itu menjadi masalah, karena menjadi masalah panitia menjadi tanggung jawab. Begitu, bukan Istana, bukan Presiden,” ucapnya.
Saat ini, motor listrik Gesits milik Jokowi sudah dimenangi oleh putra pengusaha media Harry Tanoesoedibjo, Warren Tanoesoedibjo. Ia menjadi pemenang lelang sepeda motor seharga Rp 2,55 miliar.
Menurut Harry Tanoesoedibjo, Warren Tanoesoedibjo yang baru berusia 19 tahun membayar dengan uang tabungannya. "Menurut saya, lelang ini tidak perlu dipermasalahkan lagi karena saya melihat panitia memang profesional dan menerapkan prosedur yang benar," ujar HT.