REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengatakan, desa yang telah menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) dari dana desa untuk warga yang terdampak Covid-19 sebanyak 17.259 desa per Selasa (20/5). Jumlah ini, kata Mendes, meningkat tiga ribu dalam sehari dibandingkan hari sebelumnya sebanyak 14 ribu dari desa yang telah menerima transfer dari negara.
Dia menerangkan, desa yang rekening kas desa (RKD)-nya sudah masuk dana dari negara berjumlah 54.636 desa dari total 74.953 desa seluruh Indonesia. "17.259 itu setara dengan 32 persen untuk desa yg sudah ada duitnya, dan setara 23 persen untuk total seluruh desa di Indonesia," ujar Abdul Halim saat konferensi virtual dengan wartawan, Rabu (20/5).
Ia mengaku cenderung menggunakan perbandingan desa yang sudah menerima kas transfer, lantaran temuan di lapangan, tidak semua desa di Indonesia memanfatkan dana desa untuk BLT penanganan Covid-19.
"Dalam tanda kutip (menggunakan) kesempatan BLT dana desa karena memang desanya tidak terdampak secara ekonomi itu kan alhamdulilah, makanya saya membayangkan tidak mungkin 74.953 desa seluruh Indonesia memanfatkan dana desanya untuk BLT, dan itu boleh," ujarnya.
Ia menjelaskan, alasan belum semua desa dari 54.636 desa yang telah menerima transfer, melakukan penyaluran, karena masih melakukan proses verifikasi data dan penyaluran di musyawarah desa khusus. Baru setelah proses verifikasi dan validasi selesai, dilakukan penetapan penerima BLT dana desa.
Dari jumlah 54.636 desa yang sudah ditransfer, desa yang sudah menyelesaikan musdesus itu sebanyak 52.077 desa atau 95 persen.
"Itu 95 persennya sudah musdesus (musyawarah desa khusus) artinya datanya sudah selesai, yang tadi saya sampaikan, pertama didata berbasis RT oleh tiga relawan desa dan dibawa di musdesus lalu dilakukan verifikasi, validasi dan penetapan," katanya.
Sementara, untuk 6 ribuan desa yang proses transfer BLT dana desanya masih menunggu di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) saat ini akan segera cair. Hal ini karena dalam proses pencairan tidak lagi membutuhkan surat pengantar kepala daerah.
"Jadi cukup mengklik di sistem, dan sudah akan cair dan hari ini kemungkinan ada ribuan desa yg akan terkirim dana desa," kata politikus PKB itu.