REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Ratusan warga antri di halaman Kantor Kelurahan Karsamenak, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Selasa (19/5). Mereka berdesak-desakan membuat beberapa barisan panjang demi mendapatkan bantuan sosial (bansos) senilai Rp 600 ribu tunai dari Kementerian Sosial (Kemensos) untuk warga terdampak Covid-19.
Berdasarkan pantauan Republika, dalam antren itu sama sekali tak menerapkan jaga jarak (physical distancing). Warga berhimpitan mengatri, tak peduli tubuh mereka bersentuhan satu sama lain, demi mendapatkan bantuan yang mereka nantikan.
Sementara petugas tak bisa berbuat banyak untuk mengatur jarak antrean antarwarga. Sebab, jumlah petugas tak sebanding dengan warga yang mengantri untuk mendapatkan bantuan.
Salah seorang warga yang ikut mengantri, Jajang (37 tahun) mengatakan, penyaluran bantuan itu telah diberi tahu oleh ketua RW (rukun warga) setempat. Warga yang telah terdata mendapatkan bansos dari Kemensos diminta berkumpul di Kantor Kelurahan Karsamemak mulai pukul 08.00 WIB.
"Dapat pemberitahuan dari Pak RW kemarin, hari ini bantuan cair. Katanya suruh kumpul di sini (Kantor Kelurahan Karsamenak)," katanya.
Untuk mendapatkan bantuan, warga harus membawa surat keterangan dari RW, fotokopi kartu keluarga (KK), dan kartu tanda penduduk (KTP). Dengan bukti itu, warga akan langsung menerima bansos berupa uang tunai Rp 600 ribu.
Sejak pukul 11.00 WIB Jajang bersama dua temannya yang ikut mengantri untuk mendapatkan bantuan, datang ke Kantor Kelurahan Karsamenak. Namun, hingga pukul 15.30 WIB, mereka belum juga dapat masuk ke dalam kantor kelurahan. Antrian yang begitu panjang membuat mereka harus menunggu lebih lama lagi hingga mendapat giliran.
"Tidak efektif. Ini terlalu lama dan berisiko karena kita berkerumun. Saya nunggu dari jam 11.00 WIB, sampai sekarang belum dapat juga," keluhnya.
Seharusnya, menurut Jajang, penyaluran bansos dibagi dalam beberapa tahap. Tidak langsung disalurkan semuanya dalam satu hari. Akibatnya, kerumunan warga yang hendak mendapatkan bantuan tak terkendali.
Sementara itu, salah seorang warga lainnya, Yayah (30) dengan wajah sumringah sudah menerima bantuan itu. Perjuangannya mengantre berdesak-desakan sejak pukul 07.00 WIB, terbayar dengan cairnya bantuan tersebut. "Saya sudah dari pagi mengantre, baru dapat sore," katanya.
Proses pencairan bantuan itu cenderung mudah. Ketika telah mendapat giliran untuk masuk ke kantor kelurahan, di dalam ia hanya diminta kembali mengantre.
Berbeda dengan kondisi di halaman, antrean di dalam kantor sudah diatur sedemikian rupa dengan menerapkan anjuran physical distancing. Warga juga dipersilakan duduk di kursi yang disediakan petugas.
Setelah dapat giliran, warga hanya diminta menunjukkan surat dari keterangan dari RW, KK, dan KTP, lalu difoto sebagai bukti. "Nyairin sih gampang, tapi ngantri lama," kata Yayah.
Kendati demikian, Yayah bersyukur bansos dari Kemensos telah diterima. Uang itu, kata dia, akan digunakan untuk keperluan rumah tangga menjelang Lebaran. Sebab, sejak adanya pandemi Covid-19 penghasilan keluarganya menurun drastis. "Suami saya sih masih bekerja, tapi sekarang jadi tidak jelas jadwalnya. Gajinya juga jadi berkurang jauh," kata dia.
Di Kelurahan Karsamenak, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, terdapat 1.508 warga yang terdata menerima bansos dari Kemensos. Sementara penyaluran hanya diberikan waktu satu hari. Jika tak selesai hari itu, penyaluran akan dilimpahkan ke kantor pos.
Hingga pukul 15.30 WIB, dari 1.508 warga yang harus mendapatkan bantuan, baru sekira 800 yang tersalurkan. Sedangkan ratusan warga lainnya masih mengantri di halaman kantor kelurahan. Beberapa warga lainnya bahkan ada yang pulang sebelum menerima bantuan karena tak tahan dengan antrian panjang.