REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mendapati ribuan orang beraktivitas di Pasar Anyar Bogor di tengah pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Mayoritas hanya untuk berbelanja baju baru lebaran.
Ironinya, banyak dari mereka merupakan penerima bantuan jaring pengaman sosial akibat dampak wabah Covid-19 dari pemerintah. Hal itu dibuktikan dengan memasukan no KTP ke Sistem Kolaborasi dan Solidaritas Untuk Rakyat (Salur).
"Banyak yang belanja baju baru untuk lebaran. Tak sedikit yang setelah KTP nya dicek di data Salur ternyata penerima bantuan dari pemerintah," ujar Bima usai menggelar patroli di Pasar Anyar, Ahad (18/5).
Dengan Salur, Pemeritah Kota (Pemkot) Bogor dapat mengetahui warganya yang telah menerima bantuan. Begitupun, masyarakat yang belum menerima bantuan dapat melakukan pengajuan di salur.kotabogor.id.
Menurut Bima, banyak orang telah berjuang dan berkorban untuk melawan Covid-19, tenaga medis, Satpol-PP, polisi, dishub, hingga kaum rebahan yang tetap berada di rumah saja. Namun yang terjadi sebagian n tersebut malah mengabaikan jaga jarak. "Ini kita akan cek (evaluasi) data penerima bantuan," kata dia.
Bima menambahkan, Idul Fitri tahun ini berbeda dengan tradisi biasanya yang berkumpul, silaturahim serta mengenakan baju baru. Karena itu, dia meminta, kesadaran masyarakat untuk bersama melawan wabah virus corona dengan mengikuti aturan dan imbauan pemeritah.
"Memang perang melawan Covid ini perlu kebersamaan. Sama-sama berjuang dan menghormati perjuangan masing-masing," jelasnya.