REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain Lechia Gdansk asal Indonesia, Egy Maulana Vikri, bercerita soal atmonsfer sepak bola di Indonesia. Menurutnya, atmosfer sepak bola Tanah Air yang lebih mengerikan dibanding di Polandia.
"Kalau dibandingkan dengan Indonesia, lebih ngeri di Indonesia, orang-orang lebih gila bola. Menurut saya Indonesia atmonsfernya lebih tinggi," ujar Egy saat melakukan telewicara bersama Menpora Zainudin Amali di Instagram, Ahad (10/5)
Ia membandingkan orang-orang di Indonesia sangat gila bola dan para pendukung rela menjual apapun demi datang ke stadion memberikan semangat untuk klub kesayangannya.
Sementara di Polandia, meski mereka juga sangat menggemari sepak bola akan tetapi ada olahraga lain yang lebih populer. Dia menyebut salah satu olahraga itu yakni ski.
"Di Polandia lebih ke ski, tapi atmosfer tetap tinggi, setiap pertandingan banyak penonton apalagi derbi," kata dia.
View this post on InstagramSobatpora, kali ini Menpora Zainudin Amali bincang - bincang dengan kebanggaan kita semua @egymaulanavikri . Buat kamu yang penasaran gimana kondisi Egy, perkembangan karier, serta suasana puasa disana, langsung nonton video ini ya. #Kemenpora #pemudamajuolahragajaya #BSBMenpora
Egy sendiri kini tinggal menyisakan satu dari tiga tahun kontraknya bersama Lechia Gdansk. Ia kesulitan untuk masuk skuat utama. Berdasarkan catatan Soccerway, ia baru tampil di tiga laga dan membukukan 56 menit.
Dari sisa kontraknya, ia mengatakan akan terus berjuang untuk bisa mendapatkan menit bermain. Apalagi di Eropa antar pemain saling bersaing untuk mendapatkan tempat di tim utama bahkan di 18 orang susunan pemain.
"Untuk masuk 18 pemain itu sangat susah. Jadi, saya akan terus berusaha agar bisa mendapatkan kesempatan bermain," katanya.