REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai peningkatan kasus positif virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) di Indonesia menunjukkan dua hal. Pertama peningkatan kemampuan pemeriksaan dan kedua kasus positif masih tinggi.
Menurut Pengurus PB IDI Bidang Kesekretariatan, Protokoler dan Public Relation Halik Malik, tambahan positif Covid-19 lebih dari 500 kasus baru dalam sehari bukan hal yang mengejutkan. "Itu justru menunjukkan adanya peningkatan kemampuan pemeriksaan dan membuktikan bahwa kasus positif masih relatif tinggi," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (10/5).
Sehingga, dia melanjutkan, kebijakan yang ada perlu tetap dijalankan secara ketat dan konsisten.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar IDI Daeng M Faqih mengatakan, kalau kasus positif Covid-19 terus meningkat artinya total kasusnya masih bertambah. "Jadi belum tahu kapan puncak (Covid-19), apalagi landai," ujarnya.
Apalagi, dia melanjutkan, data penambahan kasus berdasarkan data yang berasal dari pemerintah. Data itu, dia melanjutkan, menunjukkan kasus positif Covid-19 masih terus meningkat. Padahal, IDI khawatir kalau kasusnya terus naik, jumlah pasien akan banyak sedangkan fasilitas pelayanan kesehatan terbatas.
"Akibatnya nanti saudara kita yang terinfeksi Covid-19 tidak tertangani di rumah sakit, kan kasihan. Apalagi mereka harus mendapatkan terapi dan dicegah supaya tidak menular," katanya.
Orang terinfeksi Covid-19 yang perlu mendapatkan perawatan harus diisolasi, baik di rumah maupun rumah sakit supaya tidak menular ke orang lain. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah perlu hati-hati dan terus berupaya memperlambat penambahan kasus. Ia menambahkan, social distancing dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) harus diperketat sebagai upaya untuk memperlambat bertambahnya kasus.
"Kalau tidak, IDI khawatir kasus terus meningkat," ujarnya.