Sabtu 09 May 2020 13:30 WIB

Kapan Olahraga Indonesia Geliat Lagi? Ini Jawaban Menpora

Situasi rawan butuh kebijakan yang diambil hati-hati.

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di bangku penonton di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (26/3). Penyemprotan disinfektan itu untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di lingkungan Stadion Utama Gelora Bung Karno
Foto: Putra M. Akbar/Republika
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di bangku penonton di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (26/3). Penyemprotan disinfektan itu untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di lingkungan Stadion Utama Gelora Bung Karno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali menyatakan, kegiatan atau ajang olahraga nasional baru akan dimulai kembali setelah adanya keputusan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. "Kita menunggu pengumuman dari gugus tugas," kata dia saat konferensi video di Jakarta, Sabtu (9/5).

Amali mengatakan, jika gugus tugas telah menyatakan kegiatan olahraga nasional dapat dimulai atau dengan tahapan-tahapan tertentu maka kebijakan tersebut pasti dipatuhi.

"Kita yakin apa yang sudah diperhitungkan gugus tugas pasti sudah melalui perhitungan yang matang," katanya.

Oleh sebab itu, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dalam hal ini akan terus menunggu arahan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 kapan kegiatan olahraga dapat dimulai.

 

Pada 13 Maret 2020 Menpora telah mengundang sejumlah pihak terkait di antaranya Komite Olahraga Nasional (KONI), cabang olahraga termasuk penyelenggara kompetisi profesional tentang situasi pandemi COVID-19.

Setiap kegiatan olahraga profesional, katanya, membutuhkan orang banyak dan pastinya menimbulkan kerumunan. Oleh sebab itu kementerian terkait mengacu pada arahan gugus tugas demi memutus mata rantai COVID-19.

"Keputusan pada saat itu mengikuti apa yang ditetapkan gugus tugas," katanya.

photo
Menpora Zainudin Amali - (Egan/kemenpora.go.id)

Sebagai contoh kompetisi sepak bola Tanah Air liga satu dan dua yang melibatkan ribuan bahkan puluhan ribu penonton. Apabila tetap digelar saat situasi pandemi maka penularan virus akan terus terjadi.

"Itu sangat rawan untuk penularan COVID-19," katanya.

Tidak hanya kegiatan olahraga yang bersifat luar ruang, penerapan kebijakan yang sama juga dilakukan pada olahraga di dalam ruangan misalnya basket dan bola voli.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement