REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pandemi Covid-19 membuat roda perekonomian nasional mengalami gangguan serius dan mengakibatkan ancaman bagi ketahanan pangan warga khususnya dari golongan ekonomi menengah ke bawah. Muhammadiyah menargetkan satu juta paket sembako untuk ketahanan pangan demi membantu masyarakat terdampak Covid-19.
Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Agus Samsudin mengatakan, ancaman pangan ini bisa menjadi persoalan besar jika tidak diatasi, karena hal tersebut bisa mengakibatkan gangguan tatanan sosial seperti meningkatnya kemiskinan, resiko kekurangan pangan dan sampai kriminalitas.
Maka dari itu, kata Agus, MCCC membuat program satu juta paket sembako untuk ketahanan pangan. Atas nama organisasi Muhammadiyah Agus menyatakan rasa keprihatinan dan duka cita yang mendalam terhadap para tenaga medis baik dokter maupun perawat yang meninggal dalam perjuangan menanggulangi pandemi Covid-19 di Indonesia.
Agus menyampaikan untuk membantu pemerintah dalam mengatasi dampak sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19 Muhammadiyah melalui MCCC selain bergerak di bidang kesehatan, yang menjadi bidang pokok permasalahan pandemi ini, dengan menugaskan Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah (RSMA) untuk melayani pasien Covid-19, juga melaksanakan gerakan di bidang-bidang lain salah satunya ketahanan pangan.
Menurut Agus Samsudin beberapa langkah yang sudah ditempuh dalam ketahanan pangan antara lain membentuk lumbung pangan, pembagian makanan siap saji, dan sembako untuk warga terdampak serta inovasi program ketahanan pangan.
"Program pembagian sembako secara keseluruhan berdasarkan update data hingga tanggal 5 Mei 2020 tercatat sudah dibagikan 305.703 paket dengan rincian 223.705 paket dari MCCC seluruh Indonesia, 'Aisyiyah 74.182 paket dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah 7.843 paket," katanya melalui keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id, Rabu (5/6).
Sampai akhir bulan Ramadhan nanti (menjelang Idul Fitri), Agus Samsudin mentargetkan 500 ribu paket sembako akan disalurkan kepada warga yang membutuhkan karena terdampak Covid-19. Kemudian 500 ribu paket lagi ditargetkan bisa dibagi sampai akhir tahun ini sehingga total akan jadi 1 juta paket sembako.
Melalui Lazismu pembagian paket bantuan sembako secara serentak akan dilaksanakan lagi tanggal 19 Mei 2020, bersamaan dengan pendistribusian paket bantuan untuk guru. Pada hari itu juga akan dilakukan launching program ketahanan pangan atau lumbung hidup dengan optimalisasi halaman rumah atau tempat lain yang memungkinkan.
Sementara itu program lumbung pangan selama ini sudah dilaksanakan berbagai level pimpinan Muhammadiyah dari ranting hingga pusat. Contoh seperti lumbung pangan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Nitikan, Kota Yogyakarta dan program 100 ribu paket sembakonya Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
Untuk rintisan inovasi ketahanan pangan, MCCC Jawa Tengah mulai aktif menggerakkan program Keluarga Tangguh Hadapi Covid-19 (Katavid) lewat MCCC daerah dan ibu-ibu Aisyiyah dengan menggagas budidaya sayuran serta ikan dalam ember. Seperti MCCC Kebumen pada tanggal 3 Mei 2020 yang lalu melaksanakan pelatihan budidaya ikan dan sayuran dalam ember bertempat di PCM Sruweng.
Agus Samsudin menambahkan program-program penanggulangan pandemi Covid-19 Muhammadiyah selain didukung penuh oleh warga Muhammadiyah sendiri juga mendapat support dari berbagai pihak.