Kamis 30 Apr 2020 01:59 WIB

RSD Wisma Atlet Rawat 1.695 Pasien Sejak 23 Maret

RSD Wisma Atlet menerima pasien covid-19 dengan kondisi sakit ringan.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sejak 23 Maret 2020 hingga 29 April 2020, Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, telah merawat 1.695 orang pasien. Dari jumlah tersebut, terdapat 579 orang pasien yang pulang untuk melakukan isolasi mandiri.

"Terhitung mulai tanggal 23 Maret 2020, pasien terdaftar ada 1.695 orang," jelas Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I, Laksamana Madya Yudo Margono, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Rabu (29/4).

Yudo merinci jumlah tersebut. Terdapat 84 orang pasien yang dirujuk ke rumah sakit lain. Kemudian, terdapat 579 orang pasien yang pulang untuk melaksanakan isolasi mandiri. Lalu, ada 20 orang yang pulang atas permintaan sendiri. Jumlah pasien yang meninggal dalam perawatan di sana berjumlah tiga orang.

Untuk data khusus hari ini, pasien rawat inap di RSD Wisma Atlet tercatat berjumlah 837 orang. Dari jumlah itu, 723 orang pasien di antaranya merupakan pasien berstatus positif Covid-19. "Pasien rawat inap hari ini hingga pukul 08.00 WIB ada 837 orang yang terdiri dari 503 pria dan 334 wanita," ungkap Yudo.

Yudo menjelaskan, jumlah tersebut berkurang tiga orang pasien jika dibandingkan Ahad (26/4) pagi. Kemarin tercatat ada 840 orang pasien yang dirawat di tempat yang sempat menjadi tempat beristirahat para atlet se-Asia saat Asian Games 2018. Berkurangnya jumlah pasien tersebut terjadi pada pasien dengan kategori pasien dalam pemantauan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP).

"Pasien PDP berkurang satu orang, semula 57 jadi 56. Kemudian pasien ODP berkurang dua orang, semula 60 menjadi 68. Untuk pasien Covid-19 tetap 723 orang," jelas dia.

Terdapat beberapa kriteria pasien yang dapat berobat atau dilayani di RSD Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. Panglima Kodam Jaya, Mayjen Eko Margiyono, menjelaskan, RS tersebut dibangun untuk menangani pasien Covid-19 yang berada di kategori ringan hingga sedang.

"RS ini memang dibangun atau didirikan untuk menangani khusus yang terkena virus Covid-19 yang kategorinya ringan dan maksimal sedang," ujar Eko dalam konferensi pers di BNPB, Kamis (26/3).

Ia menjelaskan, RSD Wisma Atlet tidak akan menerima pasien anak-anak. RS tersebut akan menerima pasien dengan usia di atas 15 tahun. Bagi yang berstatus ODP, yang akan diterima ialah orang dengan usia lebih dari 60 tahun, penyakit penyertanya terkontrol, dan dapat menangani diri sendiri.

"RS ini berbeda dengan RS yg lain, karena RS ini menerapkan sistem pelayanan self handling dengan sistem visit video call," jelas Eko.

Menurut Eko, PDP yang akan diterima untuk dirawat di RS darurat itu ialah pasien dengan keluhan ringan, sesak ringan hingga sedang, dan usianya lebih dari 15 tahun. Untuk pasien positif Covid-19, harus berusia lebih dari 15 tahun dengan kondisi napas sesak ringan hingga sedang dan tanpa penyakit penyerta.

"Bagaimana yang kondisinya berat? Maka dari RS darurat ini akan dirujuk ke RS yang telah menjadi rujukan, apakah ke RSPI Sulianti Saroso atau RSUP Persahabatan," kata dia.

Rujukan juga akan diberikan oleh RS darurat kepada pasien yang dalam kondisi sakit ringan tapi membawa penyakit penyerta. Itu dilakukan karena memang RS darurat tidak didesain untuk menangani penyakit-penyakit yang lain selain Covid-19.

"Apabila ada pasien yang meskipun ringan tapi membawa penyakit komplikasi yang lain, itu akan kita rujuk karena sekali lagi RS ini tidak didesain untuk menangani penyakit-penyakit yang lain," jelasnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement