Jumat 24 Apr 2020 15:54 WIB

31 Peserta Ijtima Gowa di Sragen Positif Covid-19

Tes cepat ini dilakukan kepada 86 orang, hasilnya 31 reaktif.

Sejumlah peserta Ijtima Ulama Asia berjalan ke lokasi perkemahan di Desa Pakkatto, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (19/3/2020).
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Sejumlah peserta Ijtima Ulama Asia berjalan ke lokasi perkemahan di Desa Pakkatto, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (19/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN - Pemerintah Kabupaten Sragen segera mengarantina 31 warganya yang merupakan eks anggota jamaah Ijtima Ulama Gowa menyusul keluarnya hasil rapid diagnostic test atau tes diagnostik cepat untuk Covid-19.

"Tes cepat ini dilakukan kepada 86 orang. Hasilnya, 31 reaktif, sedangkan yang nonreaktif 55 orang. Sisanya, 15 orang, lagi kami lakukan tes hari ini," kata Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Jumat (24/4).

Ia mengatakan, sebagai manajemen, 31 orang ini akan dikarantina hingga hasil tesnya negatif. "Soalnya kalau rapid test positif harus segera disusuli dengan tes swab atau polymerase chain reaction (PCR). Di situ harus mengambil dari nasofaring dan orofaring. Nanti swab akan dilakukan tujuh hari lagi sampai masanya mereka negatif," katanya.

Ia mengatakan, untuk bisa menjadi negatif dibutuhkan waktu lebih lama, bahkan bisa lebih dari 14 hari. Sementara itu, menurut dia, saat ini 31 orang tersebut masih berada di rumah masing-masing. Mereka pada pekan depan akan dijemput oleh perwakilan pemda untuk selanjutnya diantar ke tempat karantina.

"Selama mereka berada di rumah, kami imbau agar tidak melakukan kegiatan atau pelayanan apa pun. Saat ini tempat karantina sedang kami siapkan. Awalnya kami akan karantina di masjid tempat beliau masing-masing tinggal, tetapi mereka bilang mengikuti pemerintah saja," katanya.

Ia mengatakan, jika hasil dari swab nantinya positif, akan dilihat kondisi setiap orang. "Kalau keadaan umum baik atau tidak ada keluhan maka biar di situ saja. Kalau ada keluhan maka harus dibawa ke rumah sakit. Kami ada beberapa rumah sakit. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Suhadi Prijonegoro dan RSUD dr Soeratno. Kami juga ada RS darurat yang ada ruang isolasinya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement