REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Belasan kasus positif terinfeksi virus Corona (Covid-19) di DIY merupakan kasus transmisi lokal. Artinya, sudah ada penularan Covid-19 dari wilayah DIY itu sendiri.
Kasus positif Covid-19 pada 22 April ini di DIY sudah mencapai 75 kasus. Dari 75 kasus tersebut, 71 kasus di antaranya sudah dilakukan contact tracing (pelacakan).
Ahli epidemiologi yang juga Koordinator Tim Respons Covid-19 Universitas Gadjah Mada (UGM), Riris Andono Ahmad mengatakan, dari 71 kasus tersebut, 50 kasus memiliki riwayat perjalanan ke luar DIY. 50 kasus ini disebut sebagai kasus generasi pertama.
Dari 50 kasus generasi pertama ini, 10 kasus diantaranya menularkan kepada 12 kasus baru. 12 kasus baru ini disebut sebagai kasus generasi kedua karena tertular dari generasi pertama.
Dengan adanya penularan dari generasi pertama ke generasi kedua ini, dapat diartikan bahwa sudah ada transmisi lokal di DIY. Andono menyebut, transmisi lokal ini sudah terjadi di seluruh kabupaten dan kota di DIY.
"Penularan kasus dari generasi pertama (G1) ke generasi kedua (G2), merupakan bukti telah terjadinya penularan lokal di wilayah DIY. Penularan G1 ke G2 telah terjadi di kelima kabupaten di DIY," kata Andono di BPBD DIY, Rabu (22/4).
Menurutnya, penularan dari generasi pertama ke generasi kedua di DIY ini merupakan penularan yang sifatnya terbatas. Sebab, masih didominasi oleh penularan dari generasi pertama atau imported case yang notabene memiliki riwayat perjalanan ke luar DIY.
"Penularan lokal di masyarakat terjadi meluas apabila ditemukan bukti bahwa kasus-kasus dari generasi-generasi di bawahnya (G2, G3, G4) jumlah kasusnya jauh melebihi generasi sebelumnya. Akan tetapi hal ini juga ditentukan oleh kapasitas penemuan dan diagnosis yang dimiliki," jelas Andono.
Walaupun begitu, kasus generasi ketiga juga sudah ada di DIY. Ia mengatakan, sudah ada tiga kasus generasi ke tiga atau tertular dari generasi kedua.
"Melihat yang sudah ditracing, setelah itu kasus barunya masih sedikit dibanding kasus sebelumnya. Ini ada penularan lokal tapi belum terlalu meluas," katanya.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih mengatakan, pada 22 April ini ada penambahan tiga kasus positif baru. Dari tiga kasus ini, dua orang merupakan warga Kabupaten Bantul dan satu lainnya warga Kabupaten Sleman.
Mereka berjenis kelamin perempuan. Masing-masingnya yaitu berumur 13 tahun, 39 tahun dan 42 tahun.
Berty menjelaskan, dua kasus positif baru dari Bantul merupakan hasil tracing (pelacakan) dari pasien positif yang sudah ada sebelumnya. Yakni dari hasil tracing kasus nomor 33 di DIY, yang mana kasus nomor 33 ini sudah dinyatakan sembuh.
"Dua positif baru dari Bantul ini, kalau sesuai alamat yang ada kemungkinan masih ada hubungan keluarga dengan kasus 33 itu," ujarnya.
Sementara, satu kasus positif baru yang dari Sleman belum ada keterangan terinfeksi diri mana. Saat ini, Dinas Kabupaten Sleman masih melakukan penelusuran terhadap kasus ini.
Pada 22 April, tercatat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di DIY mencapai 713 kasus dengan 134 diantaranya masih dalam perawatan. Sedangkan, dari 75 kasus positif Covid-19 di DIY, 30 kasus sudah dinyatakan sembuh dan tujuh kasus meninggal dunia.
Namun, yang sudah dilakukan tes Covid-19 dan dinyatakan positif yakni sebanyak 416 orang. 222 orang masih dalam proses laboratorium dengan sembilan diantaranya meninggal dunia sebelum hasil laboratorium keluar. "Orang Dalam Pemantauan (ODP) di DIY mencapai 3.909 orang," ujarnya.
Terus bertambahnya kasus positif Covid-19 di DIY, masyarakat diminta untuk selalu menjaga kebersihan sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. Selain itu, juga diminta untuk mengurangi kegiatan di luar rumah dan tetap menjaga jarak aman atau menerapkan social distancing dan physical distancing.
"Jika terpaksa harus keluar rumah harap jaga jarak aman. Tingkatkan imun tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup dan berolahraga dengan teratur," kata Ketua Sekretariat Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Biwara Yuswantana.