Ahad 19 Apr 2020 20:18 WIB

50 Ribu Tes PCR Corona Tiba di Indonesia

Kedatangan bahan PCR ini penting untuk mendeteksi penyebaran virus Corona.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo (tengah).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 50 ribu tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk deteksi virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) telah tiba di Indoneia.  Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo berterima kasih kepada Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi, dan Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra yang telah bekerja keras membantu mendatangkan bahan tes PCR untuk pendeteksian virus corona dari Korea Selatan.

       

Baca Juga

“Kita membutuhkan bahan untuk melakukan tes PCR bagi deteksi Covid-19 agar laboratorium bisa segera bekerja memeriksa warga. Kita bersyukur dalam waktu kurang dari 24 jam bisa mendapatkan 50 ribu tes PCR hari ini,” ujar Doni seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (19/4).

Sebelumnya Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan Gugus Tugas agar segera dilakukan tes PCR kepada warga. Presiden mengharapkan agar setiap hari setidaknya bisa dilakukan 10 ribu pemeriksaan.

Pemerintah sudah menetapkan 19 laboratorium untuk pendeteksian Covid-19 di seluruh Indonesia. Hanya saja semua laboratorium tersebut membutuhkan reagen PCR dan reagen ekstrasi RNA agar bisa melakukan pemeriksaan kepada warga yang diduga terpapar covid-19.

Persoalannya, di tengah pandemi Covid-19 tidak mudah untuk mendapatkan reagen PCR dan reagen ekstrasi RNA. Selama ini yang bisa menyediakan kedua bahan itu adalah China dan Korea Selatan.

Namun produk kedua negara ini dicari oleh banyak negara lain. Perjuangan untuk mendapatkan reagen dari Korsel boleh dikatakan dramatis.

Keputusan harus cepat diambil karena bahan kimia untuk pemeriksaan covid-19 ini diincar oleh negara lain. Persoalan kedua, cara membawa bahan kimia ini memerlukan penanganan khusus karena memerlukan suhu udara minus 20 derajat Celcius dan berat keseluruhan mencapai 500 kg.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 bersyukur mendapat dukungan Dubes Indonesia untuk Korsel yang langsung menugaskan seorang staf Kedutaan untuk mengawal barang sampai ke Indonesia.

Dirut Garuda Indonesia dengan sigap menyediakan kargo untuk menampung barang seberat 500 kilogram. Sementara Dirjen Bea dan Cukai membantu pengeluaran barang di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Doni berharap dalam sepekan ke depan akan bisa didapatkan sekitar 495 ribu bahan untuk pemeriksaan covid-19.  "Dengan jumlah itu maka Indonesia akan bisa memetakan lebih tepat jumlah warga yang terpapar covid-19 dan di mana mereka berada," katanya.

Presiden sudah memerintahkan, pemeriksaan pertama dilakukan kepada para dokter dan perawat yang selama ini menangani covid-19 beserta seluruh keluarganya.

"Presiden meminta agar para tenaga medis dan keluarganya bisa dipastikan  kondisinya. Presiden tidak mau para tenaga medis menjadi korban,” katanya.

Selanjutnya pemeriksaan akan difokuskan kepada warga yang pernah berhubungan dengan mereka yang positif mengidap covid-19. Harapannya, dengan hasil pemeriksaan itu penyebaran bisa dibatasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement