Rabu 15 Apr 2020 12:49 WIB

TNI Ajukan Penambahan Anggaran Rp 3,2 Triliun Tangani Covid

Dana Rp 3,2 triliun akan digunakan dalam percepatan penanganan Covid-19.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri)
Foto: GALIH PRADIPTA/ANTARA FOTO
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengajukan penambahan anggaran bagi institusinya sebesar Rp 3,2 triliun. Dana tersebut akan digunakan dalam percepatan penanganan pandemi Covid-19.

"Dalam kesempatan ini, saya laporkan kebutuhan anggaran yang belum terdukung sebesar Rp3,2 triliun," kata Hadi saat Rapat Kerja (Raker) Komisi 1 DPR RI yang berlangsung secara virtual, Rabu (15/4)

Dia mengatakan, dari kebutuhan anggaran tersebut, sebesar Rp1,4 triliun akan digunakan untuk pengerahan 90 ribu personel TNI dalam membantu penanganan Covid-19 selama 150 hari. Menurut dia, personel TNI itu selama 90 hari akan dilibatkan dalam operasi kontingensi dan 60 hari dalam tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.

"Lalu sebesar Rp1,8 triliun akan digunakan untuk kebutuhan alat kesehatan di 109 Rumah Sakit TNI untuk kesiapan penanganan Covid-19," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Panglima TNI juga menjelaskan terkait pengalihan atau refocusing anggaran TNI tahun 2020 dalam penanganan Covid-19 yaitu sebesar Rp196,8 miliar. Dia mengatakan, pengalihan anggaran tersebut terdiri dari Mabes TNI sebesar Rp25,7 miliar, TNI Angkatan Darat (AD) Rp39,9 miliar, TNI Angkatan Laut (AL) Rp64,5 miliar, dan TNI Angkatan Udara (AU) Rp69,5 miliar.

"Untuk refocusing anggaran di Mabes TNI digunakan untuk alat laboratorium PCR sebesar Rp14,8 miliar, dan reagen kit khusus virus corona sebesar Rp10,9 miliar," katanya.

Hadi menjelaskan, pengalihan anggaran TNI AD antara lain digunakan untuk membeli alat pelindung diri (APD), rapid test Covid-19, swab, dan wireless smart helmet with mass temperature screening.

Menurut dia, untuk pengalihan anggaran TNI AL digunakan untuk peningkatan atau pengadaan fasilitas dan sarana prasarana di RS Pasir Angin dan ruang isolasi, alat bantu pernapasan, APD, reagen rapid test Covid-19, insentif tenaga medis, dan bahan baku sanitizer.

"Pengalihan anggaran di TNI AU digunakan untuk insentif tenaga kesehatan di RSPAU dr. Hardjolukito, RSAU dr. Moh. Salamun, RSAU dr. Esnawan Antariksa. Selain itu untuk APD, test kit, PCR, dan APD laboratorium," katanya.

Raker tersebut dipimpin Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid yang berlangsung secara virtual.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement