Rabu 08 Apr 2020 14:53 WIB

Stok Darah Kosong, PMI Jemput Bola ke Kantor Polisi

PMI Kabupaten Tasikmalaya kekurangan stok darah sejak pandemi Covid-19

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah anggota polisi, tentara, dan ormas, melakukan donor darah secara sukarela di Polres Tasikmalaya Kota, Rabu (8/4).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Sejumlah anggota polisi, tentara, dan ormas, melakukan donor darah secara sukarela di Polres Tasikmalaya Kota, Rabu (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Puluhan anggota kepolisian melakukan donor darah secara sukarela di Polres Tasikmalaya Kota, Rabu (8/4). Aksi itu dilakukan untuk membantu Palang Merah Indonesia (PMI) untuk memenuhi stok darah.

Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Anom Karibianto mengatakan, kegiatan itu dilakukan atas permintaan PMI Kabupaten Tasikmalaya yang mengalami kekurangan stok darah sejak pandemi virus corona.

“Menyikapi kondisi saat ini, terutama dalam ketersediaan darah di Kota Tasikmalaya, kita melaksanakan donor darah. Ini untuk menambah stok kebutuhan darah yang tak bisa ditunda,” kata dia. 

Ia pun mengintruksikan sejumlah anggotanya untuk melakukan donor darah secara sukarela. Selain itu terdapat pula sejumlah anggota TNI dan beberapa organisasi masyarakat (ormas) yang secara sukarela ikut mendonorkan darahnya.

"Kami bekerja sama dengan TNI melakanakan donor darah. Kita harap ini bisa menambah stok kebutuhan darah di Kota Tasikmalaya," kata dia.

Berdasarkan pantauan Republika, donor darah yang dilaksanakan di aula Polres Tasikmalaya Kota itu dilakukan dengan menerapkan jaga jarak atau physical distancing. Para pendonor diatur sedemikian rupa agar tidak berdekatan menunggu antrean. Sementara pelbed untuk melakukan donor darah juga diatur jaraknya agar tidak terlalu dekat. Dari data petugas PMI, aksi itu menghasilkan 69 labu darah.

Kepala Bidang Umum PMI Kabupaten Tasikmalaya, Tonton Ferdian mengatakan, sejak medio Maret 2020 stok darah di tempatnya kosong. Hal itu disebabkan berhentinya layanan donor darah keliling sejak pandemi virus corona. Padahal, setiap bulan rata-rata kebutuhan darah di Tasikmalaya sekira 1.500 labu. Karena itu, warga yang memerlukan darah harus datang bersama donor pengganti karena stok di PMI kosong.

Belakangan, lanjut dia, PMI Pusat telah mengeluarkan kebijakan agar kegiatan donor darah tetap dilakukan meski terdapat wabah corona. Namun, proses donor darah harus dilakukan sesuai protokol kesehatan yang ada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement