Selasa 07 Apr 2020 16:42 WIB

Pemkab Bantul Siapkan Rumah Singgah untuk Isolasi Mandiri

Pemda Bantul menyediakan kebutuhan bagi keluarga yang melakukan isolasi mandiri.

Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)  menyiapkan rumah singgah untuk karantina warga yang mudik. Foto: Warga berada di teras rumahnya di kawasan Tambora, Jakarta, Jumat (3/4/2020). Warga setempat memberlakukan karantina wilayah secara mandiri dengan menutup beberapa akses jalan masuk perkampungan serta meningkatkan keamanan untuk mencegah penyebaran  covid. ilustrasi
Foto: ANTARA/Nova Wahyudi
Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan rumah singgah untuk karantina warga yang mudik. Foto: Warga berada di teras rumahnya di kawasan Tambora, Jakarta, Jumat (3/4/2020). Warga setempat memberlakukan karantina wilayah secara mandiri dengan menutup beberapa akses jalan masuk perkampungan serta meningkatkan keamanan untuk mencegah penyebaran covid. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)  menyiapkan rumah singgah. Rumah singgah ini dapat dimanfaatkan untuk isolasi atau karantina mandiri bagi warga Bantul yang mudik atau pulang dari luar daerah wilayah endemis wabah corona.

"Bahwa untuk rumah singgah sampai dengan saat ini kita telah mempersiapkan di BLK (Balai Latihan Kerja) yang ada di Jalan Parangtritis," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Helmi Jamharis di Bantul, Selasa (7/4).

Baca Juga

Hal itu disampaikan Sekda yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan covid-19 Bantul dalam pemaparan pada kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Bantul secara online. Pernyataan itu disampaikan menanggapi pernyataan Dandim 0729/Bantul terkait adanya warga Bantul yang mudik di saat pandemi corona.

Selain itu, kata dia, bangunan Loka Bina Karya yang ada di Bambanglipuro tepatnya Jalan Samas sebelah selatan Koramil Bambanglipuro juga bisa dimanfaatkan untuk isolasi mandiri selama 14 hari. Bahkan, pemda akan menyediakan kebutuhan makan dan minum bagi keluarga yang melakukan isolasi mandiri.

"Memang itu tidak bisa menampung dalam jumlah banyak, tetapi saya rasa dengan kearifan warga masyarakat yang sekarang ini 'welcome' terhadap warga masyarakat yang pulang, yang mengalami kesulitan juga tidak akan terlalu banyak," katanya.

Sementara itu, data kasus covid-19 di Bantul menurut data Gugus Tugas per 6 April 2020 adalah pasien yang rawat inap atau pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 28 orang. Kemudian pasien konfirmasi positif secara akumulasi delapan orang, dua di antaranya meninggal dan seorang dinyatakan sembuh.

Lima pasien konfirmasi positif asal Bantul tersebut masing-masing dirawat di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sardjito, Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) Hardjolukito, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jogja dan RSUD Sleman.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement