Selasa 07 Apr 2020 14:34 WIB

Pemerintah Serahkan 7 Ribu APD ke Dokter Gigi dan Ahli THT

Harapannya bantuan itu bisa mencegah penularan virus ke tenaga kesehatan

Rep: Rizky Suryarandika / Red: Hiru Muhammad
Perawat dengan mengenakan pakaian APD (Alat Pelindung Diri) berupa baju Hazmat (Hazardous Material) melayani pasien kedua suspect .
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Perawat dengan mengenakan pakaian APD (Alat Pelindung Diri) berupa baju Hazmat (Hazardous Material) melayani pasien kedua suspect .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 menyerahkan bantuan 7.000 alat pelindung diri (APD) dan perlengkapan kesehatan lainnya ke dokter gigi dan spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) pada Selasa, (7/4). Harapannya bantuan itu bisa mencegah penularan virus ke tenaga kesehatan.

"Gugus tugas ingin memastikan semua dokter, bukan hanya dokter yang berjaga di rumah sakit rujukan covid-19, tetapi semua dokter, mulai saat ini kita berikan upaya maksimal melindungi para dokter, baik dokter di rumah sakit maupun tempat lainnya," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus ketua gugus tugas, Doni Monardo, Selasa (7/4).

Doni menyebut dari total jumlah bantuan APD, 5 ribu di antaranya diserahkan ke Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI). Adapun 2 ribu unit alat pelindung diri lainnya diberikan ke Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan, Bedah Kepala, Leher, Indonesia (Perhati KL).

"Bantuan diberikan sekaligus dalam rangka kunjungan dua perhimpunan dokter tersebut ke markas Gugus Tugas di Graha BNPB. Kami sempat berdiskusi mengenai penguatan perlindungan dokter dan tenaga kesehatan lainnya selama pandemi," ujar Doni.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Besar PDGI Hananto Seno mengucapkan terima kasih atas bantuan APD yang diberikan gugus tugas ke dokter gigi di seluruh Indonesia.

"Bantuan ini akan kami distribusikan ke daerah merah atau merah sekali dan daerah tertentu yang telah terjangkit wabah di mana sejawat kita telah gugur di sana," ucap Hananto.

Menurut dia, dokter gigi merupakan tenaga kesehatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat dan rentan tertular wabah. Dari catatan PDGI, ada enam dokter gigi yang telah meninggal dunia akibat COVID-19. "Dokter gigi paling dekat dengan masyarakat sehingga (risiko, red) menjadi tertular sangat tinggi," tambah dia.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung tenggorok Bedah Kepala Leher Indonesia (Perhati) KL, Jenny Bashiruddin turut mengapresiasi bantuan APD dari Gugus Tugas. Ia meyakini bantuan APD akan menambah semangat bekerja para spesialis THT yang berada di garda terdepan merawat pasien COVID-19.

"Kita tahu dalam praktiknya ahli THT sangat close contact dengan pasien. Kami sudah mendengar jeritan seluruh cabang bahwa masker N95 sangat kurang. Kami sudah membeli tetapi baru ada sedikit," tutur Jenny.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement