REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - - Jelang bulan puasa Ramadhan, aktivitas arus pemudik di sejumlah terminal di Kota Bandung cenderung sepi akibat wabah covid yang tengah menyebar. Kondisi tersebut terjadi di Terminal Leuwipanjang dan Terminal Cicaheum yang merupakan terminal utama di Kota Bandung.
Saat dikonfirmasi, Kepala Terminal Leuwipanjang, Asep Hidayat mengatakan, hingga saat ini pergerakan arus pemudik di terminal sangat sepi, bahkan mengalami penurunan dari kondisi normal. Tidak hanya itu, pengelola bus pun mengurangi armada yang beroperasi.
"Tidak ada (arus pemudik) sangat sepi, bahkan terjadi penurunan berangkat 150 persen dan kedatangan hampir 300 persen," ujarnya saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (6/4).
Dia mengatakan, dalam kondisi normal penumpang yang datang ke Terminal Leuwipanjang mencapai 2.500-3.000 penumpang. Sedangkan sejak wabah covid-19 merebak hanya sekitar 200 hingga 300 penumpang.
Sementara itu, penumpang yang berangkat dalam kondisi normal mencapai 5.000 sampai 6.000 orang. Sedangkan pascacovid-19 merebak hanya sekitar 1.200 hingga 1.300 orang.
"PO membatasi bus yang operasional karena penumpang tidak ada, tapi belum ada PO yang memberhentikan operasional," katanya. Ia menambahkan, total PO AKAP sebanyak 9 PO dan AKDP 5 PO.
Sementara itu, jumlah kendaraan yang melayani sebelum virus korona sebanyak 450 armada dan pascavirus korona sebanyak 150 hingga 200 armada.
Terpisah, Kepala Terminal Cicaheum, Roni Hermanto mengatakan, arus pemudik di Terminal Cicaheum hingga saat ini belum terlihat. Menurutnya, hal tersebut terjadi karena adanya imbauan dari pemerintah agar masyarakat tidak melakukan mudik pada puasa dan lebaran saat ini.
"Belum ada (arus pemudik), karena ada imbauan dari pemerintah untuk tidak mudik," katanya.